Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejujuran Sopir Taksi Express Temukan Tas Berisi Rp 100 Juta

Kompas.com - 01/06/2015, 09:03 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kejujuran masih dipegang teguh oleh seorang sopir taksi Express bernama Suharto. Mengetahui ada tas yang tertinggal dan berisi uang dollar Australia yang jika dikurs-kan mencapai Rp 100 juta, Suharto segera menyerahkan barang tersebut ke kantornya.

Suharto menceritakan peristiwa yang terjadi pada Selasa (26/5/2015) sekitar pukul 02.00 WIB tersebut ketika Kompas.com menemuinya pada Minggu (31/5/2015) malam. Pada Selasa itu, taksinya diberhentikan oleh tiga calon penumpang di kawasan AXA Tower Kuningan, Jakarta Selatan.

Seorang wanita yang diketahui bernama Liani, dan suaminya, naik dan duduk di bangku belakang. Sementara itu, seorang temannya berpamitan dan berpisah setelah kedua penumpang berada di dalam taksi.

"Sebetulnya sudah mau pulang ke pul. Seharian narik, cuma dapat setoran cicilan mobil (Rp 319.000), tetapi uang bensin belum dapat. Ya tetapi, saya lihat, kasihan juga penumpang ini baru pulang dini hari. Sepertinya suami-istri. Jadi, saya anterin," tutur pria tamatan SMA tersebut.

Kedua penumpang itu meminta Suharto mengantarkan mereka ke Apartemen Sudirman Park. Menurut Suharto, perjalanan itu hanya berlangsung sekitar 10 menit dengan argo Rp 20.000. Saat turun, tidak satu pun dari kedua penumpang menyadari jika tas hitam miliknya tertinggal di bawah jok belakang kemudi taksi, termasuk Suharto, yang fokus pada kemudinya.

"Saya sudah ingatkan penumpang untuk cek barangnya sebelum turun, tetapi sepertinya mereka sudah mengantuk. Saya juga sempat cek, lihat di jok tidak ada yang ketinggalan, jadi saya langsung kembali ke pul," kata pria asal Cirebon tersebut.

Suharto pun bergegas menuju ke pul di Ciganjur sebelum kembali ke tempat tinggalnya di Jalan M Kahfi I, Gang Kemenyan Pisang Pasir, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dalam perjalanan menuju pulnya, dia sempat dicegat seorang penumpang lagi, seorang anak muda. Penumpang ini mengaku tidak punya banyak uang untuk ongkos, dan meminta agar ia bisa membayar dengan tarif borongan. Artinya, ongkos sesuai kesepakatan.

"Pas pulang, ada anak muda mau numpang dari Mampang ke Buncit. Saya kasihan, ingat anak saya di rumah. Padahal, kami (sopir) kan tidak boleh terima borongan, bisa dipecat kalau ketahuan. Waktu itu, dia cuma bayar Rp 10.000, saya terima saja," ungkapnya.

Suharto akhirnya tiba di rumahnya pukul 04.15 WIB dan langsung menuju kamar mandi. Usai mandi, dia menunaikan ibadah shalat subuh. Tiba-tiba ada telepon dari kantor pusat taksi Express, yang menanyakan keberadaan tas penumpang yang tertinggal.

"Dia kemudian mengeceknya. Ternyata, ada tas selempang hitam di belakang jok kemudi," ujarnya.

Tanpa diperintah, Suharto pun segera meluncur ke pulnya untuk mencocokkan laporan dari penumpang terkait ciri dan isi tas tersebut. Saat dibuka, tas tersebut berisi uang pecahan 100 dollar Australia sebanyak seratus lembar. Jika dikurs-kan, total uang tersebut mencapai Rp 100 juta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com