Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Bertingkah Gila, Bapak Penelantar Anak Diobservasi Khusus

Kompas.com - 04/06/2015, 10:09 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - T, bapak yang diduga menelantarkan anaknya akan diobservasi khusus. Sebab, pria 45 tahun ini kerap bertingkah seperti mengalami gangguan jiwa. Namun, hingga kini penyidik belum mengetahui apakah T benar memiliki gangguan kejiwaan atau tidak. Ia masih harus menjalani serangkaian tes lagi untuk memastikannya.

"Kita belum tahu soal itu, karena hasil lab masih belum keluar. Tapi rencananya kita akan observasi lagi khusus pada T," ujar Kepala Unit Remaja Anak dan Wanita Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Mumuh Saepuloh saat dihubungi, Kamis (4/6/2015).

Saat ini, penyidik belum juga menaikkan status T dan N, orangtua yang diduga menelantarkan anaknya menjadi tersangka. Sebab, hasil pemeriksaan kejiwaan keduanya belum juga rampung.

Penyidik Renakta berencana memberikan tes kejiwaan lanjutan untuk pasangan itu. Namun, pihaknya harus berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Narkoba untuk menentukan waktunya.

"Kita masih koordinasi sama Ditnarkoba karena tes juga harus mempertimbangkan kondisi juga," ujar Mumuh.

Seperti diketahui, pasangan T dan N sudah dijadikan tersangka kasus narkoba. Mereka terbukti positif mengonsumsi sabu dari hasil tes urine. Polisi juga menemukan barang bukti berupa sabu seberat 0,58 gram, alat isap atau bong, dan alumunium foil di rumah mereka.

Ia juga menyebut gelar perkara akan dilakukan begitu alat bukti selesai dikumpulkan. Alat bukti yang dimaksud yakni keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa. Hasil tes kejiwaan termasuk dalam keterangan ahli.

"Minimal kita punya dua alat bukti, tetapi lebih bagus lagi kalau tiga," kata Mumuh.

Dalam beberapa kesempatan, T memang kerap bersikap tidak wajar. Belum lama ini, T berbicara lantang kepada wartawan soal Kerajaan Majapahit. "Jayalah Majapahit," begitu kata T, seraya mengangkat tangan kanannya ke atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com