Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Peluang Airin pada Pilkada Tangerang Selatan 2015

Kompas.com - 10/06/2015, 11:42 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diany berniat ikut kembali dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Tangerang Selatan 2015. Istri tersangka korupsi Tubagus Chaeri Wardana itu mengikuti seleksi calon wali kota di beberapa partai politik.

Hari ini, dia mengikuti acara pemaparan visi misi bakal calon wali kota Tangerang Selatan dari Partai Hanura, yang digelar Rabu (10/6/2015) ini.

Pengamat politik Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebut, secara legal formal, tak ada masalah jika Airin berniat maju dalam Pilkada Tangsel tahun ini. Namun, jika ditelisik secara etika, Ray menyarankan Airin berpikir ulang.

"Pertama dengan alasan waktu tersisa mengurusi suaminya yang di penjara," kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Tangerang Selatan, Rabu (10/6/2015).

Ray mengatakan, Airin perlu berkaca atas kasus yang menimpa suaminya. Sebab, selama ini, persoalan antikorupsi di kalangan pejabat pemerintah yang didengung-dengungkan malah berada dekat dengan Airin.

"Secara normatif, harusnya yang bersangkutan malu. Sudah dapat diduga dia tidak menyenangi antikorupsi," kata Ray.

Airin dianggap orang yang juga turut bertanggung jawab terkait kasus yang menimpa suaminya. "Dia orang paling dekat dengan suaminya, jadi harus bertanggung jawab dalam kasus korupsi tersebut," kata Ray.

Partai harus selektif

Partai politik yang turut serta dalam perhelatan Pilkada Tangerang Selatan perlu selektif dalam memilig calon wali kota. Salah satunya soal kriteria yang harus ketat.

"Partai sebenarnya kan buka-buka saja. Tapi mereka juga harus punya kriteria ketat. Salah satunya soal calon yang dekat dengan korupsi," kata Ray.

Ray menegaskan jika ada keluarga terdekat yang tersangkut korupsi, harusnya partai mempertimbangkan elemen tersebut. "Keluarga terdekat dengan dirinya jadi musuh bersama masyarakat Indonesia. Tidak perlu ditindaklanjuti oleh partai-partai itu," kata Ray.

Pemain baru

Pola permainan politik Airin dalam pilkada dinilai tidak berubah. Ray mengatakan salah satu cirinya dengan menyita spanduk-spanduk kandidat lain yang terpasang di beberapa tempat.

"Dalam saat kebersamaan, dia muncul dengan acara daerah. Sejak kapan ada aturan spanduk daerah memunculkan foto wali kota," kata Ray.

Cara ini, kata Ray menunjukkan Airin tidak memiliki kecenderungan objektif. Airin dinilai seperti pemain baru yang memiliki ketakutan tidak terpilih.

"Dia ikut pertandingan tidak objektif. Orang ini juga seperti tidak punya prestasi membanggakan," kata Ray.

Sebagai incumbent, Airin tidak perlu ketakutan tidak terpilih, dengan catatan memiliki prestasi yang baik dalam kepemimpinannya. Sebaliknya, kata Ray, dengan Airin mendaftar di beberapa partai politik menunjukkan ketakutan Airin.

"Dia seharusnya malu mendaftar ke sana kemari," kata Ray.

Ray menambahkan, jika Airin memiliki prestasi yang bagus, maka partai politiklah yang akan meminang dirinya. Bukan sebaliknya seperti yang dilakukan Airin sekarang ini.

Airin lolos seleksi bakal calon Wali Kota di Partai Nasional Demokrat (NasDem). Selain itu, Airin juga mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota dari Partai Demokrat, Hanura, PKB, PPP serta Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com