Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipecat Menkumham karena Kasus Narkoba, Sipir Layangkan Gugatan ke PTUN

Kompas.com - 15/06/2015, 16:37 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Oknum sipir Lapas Narkotika Cipinang Klas II A berinisial IR yang dipecat Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) mendaftarkan gugatan terkait keputusan pemecatannya ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). IR dipecat dalam kasus dugaan penyusupan narkoba.
 
Dia diduga terlibat dengan jaringan gembong narkoba Freddy Budiman. "Hari ini kita mendaftarkan gugatan ke PTUN," kata Saharwan Perkasa, pengacara IR saat ditemui di Lapas Narkotika Cipinang Klas II A, Jakarta Timur, Senin (15/6/2015).

Kendati demikian, Saharwan mengatakan bahwa PTUN belum menerima gugatan atau pun menolaknya. Pihak PTUN menyarankan kuasa hukum untuk melakukan banding administratif ke Badan Kepegawaian di lapas tempat kerja IR.

Saharwan mengatakan, meski telah membawa SK Pemecatan dari Menkumham, pihak PTUN tetap meminta dilengkapi dengan putusan pemecatan dari Badan Kepegawaian tempat kerja IR. [Baca: Sipir LP Cipinang yang Diduga Terlibat Jaringan Freddy Budiman Diberhentikan]

"PTUN takutnya ada dualisme atau dua putusan nantinya. Misalnya, keputusan pemecatan dari menteri itu dianulir oleh badan kepegawaian," ujar Saharwan.

Saharwan sedikit kecewa dengan sikap PTUN. Sebab, PTUN tidak menjelaskan dasar hukum apa yang mengharuskan pihaknya meminta bukti pemecatan dari badan kepegawaian lapas.

Padahal, sudah ada SK pemecatan dari Menkumham. "Makanya saya besok mau ke sana lagi, dasar hukum undang-undang apa yang harus ke sini lagi," ujar Saharwan.

Saharwan menambahkan, keputusan Menkumham dianggap cacat telah memecat kliennya. Apalagi, belum ada kepastian mengenai status hukum IR.

Menkumham disebut memecat IR karena indisipliner atas kasus dugaan penyelundupan narkoba ke dalam lapas.

"Kalau indisipliner seharusnya ada SP satu dan dua dulu kan. Tetapi ini langsung pemecatan. Kalau masalah pidana, kan belum (terbukti) di sidang. Jadi masalah mana, kan dua-duanya belum jelas," ujar Saharwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com