Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang Persidangan, LE Menangis Berkali-kali, Suaminya Selalu Tersenyum

Kompas.com - 25/06/2015, 15:17 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Agenda persidangan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan terdakwa ES (50) hari ini adalah pengakuan saksi. ES dilaporkan oleh istrinya LE (42).

Sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang ini dihadiri oleh penggugat dan terdakwa beserta kedua kuasa hukum dan para saksi.

Sidang dimulai pukul 11.15 WIB dari jadwal yang seharusnya 09.00 WIB. Sejak memasuki ruang sidang, LE tampak lebih banyak diam dan memilih duduk di deretan kursi paling belakang.

LE mengenakan selendang berwarna biru dan terlihat memeluk tas miliknya sambil memegang pulpen dan buku catatan kecil.

Sementara ES sebagai terdakwa sedianya duduk di barisan paling depan sebelah kanan dari pintu masuk bersama kuasa hukumnya.

ES mengenakan celana panjang warna coklat cerah dan kemeja putih bermotif pohon kelapa. Berbeda dengan LE, ES terlihat santai dan beberapa kali tersenyum saat saksi menyampaikan kesaksiannya. [Baca: Tolak Permintaan "Threesome", LE Dihina Suami]

Salah satu saksi yang dihadirkan, EDS menceritakan kronologi LE yang tampak tertekan setelah Edy menyatakan ingin poligami dan threesome.

EDS merupakan tetangga dan teman dekat LE. Ketika LE tertekan, dia bercerita cukup banyak kepada EDS. EDS pun mengulang cerita yang disampaikan LE kepada ketua majelis hakim di persidangan.

Ketika EDS berbicara soal surat izin poligami yang diajukan ES, LE tampak berhenti menulis. Dia terdiam sejenak lalu mengusap kedua matanya dengan selendang. Hal itu dia lakukan beberapa kali sebelum dia kembali menulis poin-poin keterangan dari para saksi.

Sementara ES tampak menyimak dengan saksama pengakuan para saksi. ES juga sesekali menorehkan tulisan di kertas miliknya terkait keterangan dari saksi yang dihadirkan.

Sampai sidang diskors karena ada saksi yang berdebat dengan kuasa hukum terdakwa, ES masih terlihat tenang dan keluar dari ruang persidangan dengan langkah yang mantap dan senyum.

Setelah sidang dinyatakan diskors itu pula, kerabat LE yang menunggu di luar ruang sidang menghampiri dia dan menguatkan LE.

LE melaporkan ES atas tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga pada bulan September 2014 lalu.

Ibu dari dua orang anak itu juga pernah dipaksa suaminya berhubungan seks secara threesome dengan terapis muda, salah satu pegawai LE di tempat spa miliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com