Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tak Selalu Menangkap...

Kompas.com - 07/07/2015, 13:20 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Momen anggota polisi yang membantu melahirkan seorang ibu, Yuliana (30) di bus pada (1/7/2015) lalu di Mapolda Metro Jaya menjadi pelajaran penting bagi penegak hukum tersebut. Anggota polisi perlu menekankan pada perlindungan, pertolongan dan pelayanan kepada masyarakat.

"Inilah esensi tugas polisi yang sebenarnya memberikan pertolongan, pelayanan kepada masyarakat dibanding memangkap, meskipun (menangkap) enggak salah," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Selasa (7/7/2015).

Empat anggota polisi Polda Metro Jaya, Brigadir Agus Susilo, Briptu Hermanto dari Pengatur Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas PMJ dan Brigadir Linda dan dr Armahida dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) PMJ diberikan penghargaan oleh Tito Karnavian, Selasa (7/7/2015). Dua anggota PJR tersebut mendapatkan penghargaan karena dengan cepat mengarahkan bus yang ditumpangi Yuliana untui masuk ke dalam Mapolda Metro Jaya.

"Respons yang menurut saya tepat dan kemudian dengan cepat berpikir untuk membantu dan mengarahkan bus mundur ke belakang dan masuk ke Polda Metro Jaya karena paham di sini ada Biddokes," kata Tito usai memberikan penghargaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Sementara itu, dua anggota Bidokkes juga mendapatkan penghargaan. Berkat kesigapan keduanya, akhirnya bayi dari Yuliana bisa lahir dengan selamat. Kemudian diberi nama Syahrini Murni Bhayangkara Wati Putri.

Tito menyebut, peristiwa ini memang terlihat kecil. Namun, dapat dijadikan momentum untuk perbaikan instutisu polri ke depan.

"Ini terjadi sangat krusial terjadi di Hari Bhayangkara di depan Polda Metro Jaya dan momentum memberikan pertolongan, bukan nangkap copet, nangkap jambret, kecelakanan lalu lintas itu kegiatan rutin. Tapi kegiatan memberikan pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkkan termasuk ibu-ibu yang melahirkan itu terpikir oleh mereka untuk membantu," kata Tito.

Selain itu, tidak sedikit polisi yang masih menjadi sorotan publik. Salah satunya mengenai kinerja institusi pengayom masyarakat tersebut.

"Masih banyak keluhan masyarakat ke kita mulai dari tidak baik, ke kantor polisi dicuekin, tidak punya uang bingung, kemudian ada lagi yang diperas, masuk kantor polisi seperti kandang macan. Itulah stigma yang mau kita ubah," jelas Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com