Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2015, 04:00 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Berita duka kadang tak pandang waktu. Usai menjalankan ibadah shalat Jumat, Sukarto (60), justru dirundung pilu. 

Sebuah suara mengabarkan dari ujung telepon, adik iparnya Siti Aisyah (51), menjadi salah satu korban kebakaran pabrik PT Mandom di kawasan industri MM 2100 Cibitung, Jawa Barat, Jumat (10/7/2015) lalu.

"Padahal, adik ipar saya empat tahun lagi pensiun. Sekarang malah kena musibah dan terancam tidak bisa kerja lagi," kata Sukarto haru, saat ditemui di RSCM, Minggu (12/10/2015).

Menurut Sukarto, hampir separuh hidup Siti Aisyah diabdikan ke pabrik yang kosmetik tersebut. Namun, Siti baru tiga bulan terakhir pindah ke Cibitung. Sebelumnya dia bekerja di pabrik yang sama di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

"Kalau di Cibitung itu baru tiga bulan. Tapi kalau kerja di Mandom sudah sejak tamat SMA, sekitar umur 18 tahun," tuturnya.

Warga Duren Jaya, Bekasi Timur tersebut terpaksa bermukim sementara di ruang tunggu IGD RSCM sejak, Jumat siang. Tepatnya, setelah puluhan korban kebakaran rujukan RS Hermina, Tambun itu tiba di RSCM.

"Waktu di Hermina saya sempat ketemu langsung. Tapi kondisinya masih parah, cuma bilang 'Panas.. Panas..'. Itu pun tidak jelas karena bibirnya mulai lengket," ungkap lelaki asal Puworejo Jawa Tengah tersebut.

Sukarto menggambarkan kondisi adik iparnya yang mengalami luka bakar di atas 50 persen. Saat ditemuinya di RS hermina, kondisi Siti sudah bergetar hebat akibat luka bakar di sekujur tubuhnya.

Selain itu, Siti sempat memintanya memberikan air mineral agar dapat menyejukkan suhu tubuhnya. 

"Terbakar sekujur tubuh. Sempat minta air, tapi dilarang dokter karena kondisinya belum stabil," ujarnya.

Rencananya, Sukarto berserta istri, adik ipar dan beberap kerabat lainnya akan mudik Lebaran ke Purwerejo minggu ini. Namun, takdir berkata lain, sehingga mereka sekeluarga kemungkinan berlebaran di RSCM.

Untuk itu, Sukarto berharap, pihak Mandom dapat memberikan kebijakan terkait masa depan adik iparnya di perusahaan tersebut. Setidaknya, lanjut Sukarto, ada jaminan status pekerjaaan selama Siti di rawat mau pun saat masa pemulihan nanti.

"Saya sih tidak neko-neko. Asalkan pihak Mandom memberikan pengobatan sampai sembuh ajalah. Tanggung sekali lho, empat tahun lagi pensiun," harapnya. (Baca: Seluruh Biaya Perawatan Korban Kebakaran Ditanggung PT Mandom)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com