Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleks Rumah Noerbaety Sepi dan Tanpa Pengamanan

Kompas.com - 22/07/2015, 12:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Kompleks tempat tinggal Noerbaety Rofiq di RT 01/RW 09 Perumahan Gaperi I, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, minim pengamanan. Meski berada di dalam kawasan perumahan, tidak ada satpam yang berjaga di kompleks tersebut.

Imam (60), salah seorang warga sekitar, mengatakan, sudah sejak lama RW 9 tidak lagi memiliki satpam. Hal tersebut berbeda dari RW-RW lainnya yang masih berada di dalam perumahan tersebut.

"Hampir tiap RW ada satpamnya. RW 9 dulunya ada. Tapi enggak tahu kenapa kemudian dihapus," kata Imam kepada Kompas.com, Rabu (22/7/2015).

Imam mengatakan, biasanya penempatan satpam tergantung kesepakatan warga. Sebab, gaji untuk satpam biasanya diambil dari uang kas warga.

"Seperti saya yang berada di RW 8 seperti itu," ujar Imam yang mengaku sudah sejak tahun 1990 tinggal di kompleks tersebut.

Tak hanya minim pengamanan, kondisi di sekitar rumah Noerbaety juga sepi. Pengamatan Kompas.com, beberapa rumah tampak dalam keadaan kosong. Sebagian kosong karena sedang dalam status akan dijual, sedangkan sebagian lagi dalam keadaan sengaja tidak ditempati.

"Sekitar sini memang sepi. Apalagi kalau malam. Serem. Makanya jarang ada yang mau beli atau ngontrak. Ini aja rumah yang dijual udah lama enggak laku-laku," ujar warga lainnya, Asni (58).

Salah satu rumah yang terlihat kosong adalah rumah atas nama Amir Haji, yang berada tepat di sebelah rumah Noerbaety. Rumah Amir Haji adalah rumah yang belum lama direnovasi. Di situlah Deni (24), otak perampokan dan pembunuhan, melakukan pengintaian selama dua bulan.

Saat itu, Deni yang dalam kesehariannya bekerja sebagai pekerja bangunan sedang terlibat dalam renovasi rumah tersebut. "Ini pak Amirnya masih di Jawa. Mudik pas lebaran kemarin," kata tetangganya, Ferdy (45).

Rumah Noerbaety sendiri terletak di ujung gang. Tepat di belakang rumahnya ada tanah kosong. Dari situlah para perampok masuk ke pekarangan, masuk ke dalam rumah, dan kemudian membunuhnya pada awal Juli lalu.

Noerbaety merupakan wartawati yang dibunuh di rumahnya pada 4 Juli. Namun, jenazahnya baru ditemukan pada 18 Juli, saat keluarganya yang hendak datang berlebaran menemukannya sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan kondisi tangan terikat di ruang tamu.

Ada empat orang yang terlibat pembunuhan terhadap Noerbaety. Mereka adalah S (20), HU (20), DN (25), dan Deni (24). Saat ini keempatnya telah ditangkap dan mendekam di ruang tahanan Mapolres Kota Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com