Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ucapan Syukur Tukang Ojek yang Jadi Korban Salah Tangkap
Dedi ketika dibebaskan dari LP Cipinang, Kamis (30/7/2015). Dedi disambut sang istri, Nurohmah.
JAKARTA, KOMPAS.com - Dedi (33), tukang ojek yang ditangkap polisi dan dituduh terlibat pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya sopir angkot di kawasan Cililitan bebas pada Kamis (30/7/2015) kemarin. Dia bersyukur terbukti tak bersalah.
Sebelumnya, selama 10 bulan Dedi mendekam di rumah tahanan Cipinang karena Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur memvonisnya dengan hukuman kurungan 2 tahun penjara.
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengeluarkan putusan perihal ketidakbersalahan Dedi sejak awal Juli ini, tepatnya pada Senin, 6 Juli 2015. Namun, PN Jakarta Timur baru membereskan perkara dan memberikan pemberitahuan resmi pembebasan Dedi pada Senin (27/7/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Ditemui usai sesi konferensi pers di kantor LBH Jakarta hari ini, ekspresi dan sinar mata Dedi tampak masih sendu. Namun, dia mengaku sangat bersyukur bisa kembali mendapatkan kebebasan yang sebelumnya direnggut dari dirinya.
"Alhamdulillah saya mendapatkan kembali hak kebebasan ini. Untuk saat ini belum ada rencana apa-apa saya masih fokus pada pemulihan setelah penahanan," kata Dedi kepada Kompas.com, di kantor LBH Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Romy Leo Rinaldo, pengacara dari LBH Jakarta, menyatakan, Dedi terbukti tidak bersalah berdasarkan keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
"Bagi LBH Jakarta, putusan bebas ini merupakan keberhasilan atas ikhtiar perjuangan selama ini dalam membela rakyat miskin yang tidak mampu dan buta hukum. Harapan perkara serupa tidak akan pernah terjadi lagi di kemudian hari," ujar Romy.
Dedi ditangkap pada Kamis, 25 September 2014 yang lalu di pangkalan ojek tempat ia biasa mangkal dekat PGC Cililitan. Ia dituduk melakukan tindak pidana pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya seorang sopir angkot pada Kamis malam, 18 September 2014.
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengeluarkan putusan perihal ketidakbersalahan Dedi sejak awal Juli ini, tepatnya pada Senin, 6 Juli 2015. Namun, PN Jakarta Timur baru membereskan perkara dan memberikan pemberitahuan resmi pembebasan Dedi pada Senin (27/7/2015).
-
![]()
Kasus Tukang Ojek Korban Salah Tangkap, Jaksa seperti Ikuti Skenario Polisi
-
![]()
Soal Tuntut Polisi, Keluarga Tukang Ojek Salah Tangkap Serahkan ke Pengacara
-
![]()
Pengamat: Tukang Ojek Korban Salah Tangkap, Cerminan Peradilan Hanya Ritual
-
![]()
Jika Terjadi Kekeliruan, Penyidik Salah Tangkap Tukang Ojek Dijatuhi Sanksi
-
![]()
Kata Polres Jakarta Timur Terkait Kasus Tukang Ojek Salah Tangkap
Video rekomendasi
Video lainnya
Rekomendasi untuk anda
![[HOAKS] Kubu Prabowo Mengamuk karena Puan Setujui Hak Angket](https://asset.kompas.com/crops/8Ff2JspS-YHfn6XPOTvjmYCUGWI=/0x320:2000x1654/170x113/data/photo/2019/08/17/5d57b8fbcb3bb.jpg)
Terkini Lainnya
Megapolitan
07/05/2024, 09:50 WIB
Megapolitan
07/05/2024, 09:38 WIB
Megapolitan
07/05/2024, 09:38 WIB
Megapolitan
07/05/2024, 09:23 WIB
Megapolitan
07/05/2024, 09:18 WIB
Megapolitan
07/05/2024, 08:57 WIB
Megapolitan
07/05/2024, 08:49 WIB
Megapolitan
07/05/2024, 08:30 WIB
Megapolitan
07/05/2024, 08:20 WIB
Megapolitan
07/05/2024, 07:34 WIB
Megapolitan
07/05/2024, 07:25 WIB
Megapolitan
07/05/2024, 07:17 WIB
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Now Trending
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
