Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Arus Lalu Lintas di Sekitar Terowongan Stasiun Cawang Setelah Dijadikan Satu Arah

Kompas.com - 10/08/2015, 20:28 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan serta Kepolisian tengah melakukan uji coba sistem satu arah (SSA) untuk jalan di terowongan Cikoko yang berada di dekat Stasiun Cawang, Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin (10/8/2015).

Pada hari pertama uji coba, kemacetan yang kerap melanda lokasi itu pun berkurang. Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Miyanto mengatakan, penerapan SSA hari pertama menunjukkan hasil yang cukup efektif.

SSA bisa menghindari konflik kendaraan dari arah Pancoran dengan kendaraan dari arah Pengadegan. (Baca: Uji Coba Sistem Satu Arah di Dekat Stasiun Cawang Bikin Bingung Banyak Pengendara)

"Di sini tempatnya kemacetan. Makanya, kita harus punya langkah untuk menggarap kemacetan ini, minimal tidak stuck. Ini setelah diterapkan SSA, (arus kendaraan) jadi lancar. Biasanya macet total," kata Miyanto di lokasi, Senin.

Hasil positif untuk hari ini, lanjut Miyanto, akan dianalisis lagi untuk penerapan SSA besok dan seterusnya. Nantinya, keputusan efektivitas SSA akan dilakukan setelah masa uji coba selesai.

Uji coba SSA di terowongan Cikoko dimulai pada hari ini hingga 14 Agustus 2015 mendatang. SSA akan berlaku pada pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB.

Bila SSA dinilai efektif, maka Sudinhubtrans akan memasang rambu-rambu permanen di lokasi tersebut.

Hari ini, kepolisian menurunkan 40 personel kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas, dibantu 10 personel satpol PP.

Menurut pantauan Kompas.com di lokasi, arus lalu lintas dari arah Pancoran yang hendak menuju Pancoran sudah tidak bisa lagi melewat terowongan Cikoko.

Petugas mengarahkan pengendara untuk kembali lagi ke Jalan MT Haryono. Sore itu, arus lalu lintas cukup padat, tetapi berangsur lancar karena tidak terjadi konflik di ujung terowongan.

Sementara itu, arus kendaraan dari arah Tebet terpantau cukup padat, walaupun tidak sampai menimbulkan kemacetan total.

Miyanto mengatakan, SSA merupakan kebijakan mengurai kemacetan sementara. Selanjutnya, Sudinhubtrans dan Kepolisian juga akan memperbaiki sistem jembatan penyeberangan orang di dekat Stasiun Cawang dan membuat terowongan lainnya untuk berputar arah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com