Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada di Jalur Penggusuran, Bagaimana Nasib Makam Keramat di Kampung Pulo?

Kompas.com - 21/08/2015, 13:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa lokasi pemakaman di Kampung Pulo ternyata dikeramatkan oleh warga setempat. Salah satunya yang dikenal yakni makam Kyai Haji Kasim, yang terletak di RT 09 RW 02. Makam ini berada di jalur penggusuran dan terancam dibongkar.

Kyai Haji Kasim merupakan tokoh agama dan tokoh masyarat yang dikenang karena nilai luhurnya bagi masyarakat setempat. Ia dikenal sebagai pengajar agama dan pemberi panutan kepada masyarakat. Kiayi Haji Kasim diketahui meninggal sekitar tahun 1955 pada usia sekitar 85 tahun.

Warga kemudian memakamkannya di bantaran Ciliwung. Namun, separuh bangunan makam keramat ini terancam digusur. Siti hanya pasrah dengan kebijakan pemerintah ini. Namun, wanita paruh baya itu berharap pemerintah dapat memberikan kebijakan lain.

"Kalau saya sebagai warga di sini, kita enggak bisa menentang (pemerintah) ya. Kita enggak berhak, saya serahkan ke yang berwajib. Itu mau dipindahkan atau apa. Tapi saya berharap, ini tidak dibongkar," ujar Siti, saat ditemui disekitar makam, Jumat (21/8/2015).

Menurut Siti, makam ini kerap dikunjungi warga Kampung Pulo sendiri atau pun warga luar. Biasanya, para pengunjung makam berdoa untuk memohon berkah dan keselamatan.

"Doa-doa yasin, ngaji, talil. Orang luar juga banyak. Jadi pengajian orang di sini juga. Biasanya rame pas puasa dan maulid banyak," ujar Siti.

Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, mengakui ada beberapa makam keramat di dalam Kampung Pulo. Bambang mengatakan, makam dan tempat ibadah belum akan dibongkar sampai ada keputusan lanjutan. Apakah akan tetap berada di tempat asal atau akan digeser.

"Untuk makam keramat, itu teknisnya nanti dari Jaya Konstruksi yang tahu seperti apa. Kita tidak sentuh itu dulu. Namanya makam, dan musholah atau masjid, jangan disentuh dulu. Wakapolda dan Pak Wali juga yang pesan begitu," ujar Bambang.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengatakan tidak akan menggusur makam. Sementara itu, mushala yang dibongkar akan diganti dengan yang baru.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com