Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPU Karet Bivak Tak Lepas dari PKL Meski Telah Ditertibkan

Kompas.com - 25/08/2015, 15:20 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan tempat pemakaman umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, tak kunjung lepas dari sejumlah pedagang kaki lima (PKL). Meski telah ditertibkan Pemprov DKI pada awal Agustus lalu, mereka tetap kembali "mangkal" di sudut-sudut TPU.

"Kemarin waktu itu memang ditertibin kita. Itu ada bedeng warung yang tadinya jualan dibongkar juga. Tetapi ya namanya mencari uang ya kita tetap balik ke sini. Lagian katanya yang dilarang jualan cuma di bagian gerbang depan itu," kata Maryo (41), salah satu PKL minuman yang ditemui di TPU Karet Bivak Selasa (25/8/2015).

Dari amatan Kompas.com, PKL yang berjualan di dalam kawasan TPU tidak tampak banyak bila dibandingkan sebelum penertiban pada awal Agustus lalu.

Sebelum penertiban, sejumlah kios semi permanen berdiri di beberapa titik kawasan. Kini, kios-kios tersebut tak tampak lagi. Hanya saja, beberapa PKL makanan dan minuman tampak berjualan menggunakan gerobak dorong.

"Iya katanya sekarang dibatasi enggak boleh rame-rame jualan di sini. Soalnya katanya lagi dipantau Ahok sama juga lagi pembersihan buat Adipura. Tetapi infonya sih ini hanya sampai akhir Agustus ini, nanti bulan sembilan (September) boleh lagi," kata Anom (35), pedagang ketroprak di TPU tersebut.

Sementara itu, Ratna Diah Kurniati yang merupakan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI membantah penertiban PKL di kawasan TPU hanya pada bulan-bulan tertentu saja.

Patroli selalu dilakukan petugasnya untuk menertibkan PKL yang berada di TPU. "Jadi kami selalu melakukan patroli ke makam-makam, secara terus-menerus untuk patroli. Jadi kalau ada yang mangkal langsung kami tertibkan. Pada prinsipnya kami tidak mau ada lagi PKL yang mangkal di makam," kata Ratna saat dihubungi di Jakarta.

Lebih lanjut, Ratna juga membantah bahwa penertiban PKL di kawasan TPU demi gelaran Adipura. "Itu tidak benar, tidak ada hubungannya dengan Adipura. Saya pengen makam bersih," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com