Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Digusur, Begini Kondisi Permukiman Bukit Duri

Kompas.com - 25/08/2015, 20:03 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, merupakan kawasan yang menjadi sasaran normalisasi Sungai Ciliwung. Warga yang tinggal di bantaran sungai di kawasan itu pun cepat atau lambat harus meninggalkan rumah yang sudah ditinggali sejak bertahun-tahun lalu.

Pada Selasa (25/8/2015) sore, kondisi permukiman di bantaran Sungai Ciliwung di Bukit Duri masih ramai. Rumah-rumah masih berdiri kokoh, berjejer sepanjang sekitar 2 kilometer di tepian sungai.

Untuk lebar, rumah-rumah di sana rata-rata menjorok 8 meter-10 meter. Rumah di sana kebanyakan masih terbuat dari kayu, tetapi tidak sedikit juga yang dikokohkan dengan batu bata dan semen. (Baca: Ahok Minta Polda Pimpin Relokasi Warga Bidara Cina dan Bukit Duri)

Belakang rumah mereka langsung berbatasan dengan Sungai Ciliwung. Tak ada pembatas apa pun yang memagari rumah-rumah mereka dengan sungai.

Kondisi sungai saat itu sedang dangkal, tetapi arusnya cukup deras. Sementara itu, untuk bagian depan, rumah-rumah tersebut berbatasan dengan Jalan Kampung Melayu Kecil II, sebuah jalan yang tidak terlalu luas yang hanya bisa dilewati oleh satu mobil.

Warga permukiman bantaran sungai masih asyik duduk-duduk sambil bersenda gurau di pinggir Sungai Ciliwung. Penggusuran tetangganya, Kampung Pulo, menjadi perbincangan hangat mereka.

Isu penggusuran permukiman mereka pun sudah sangat santer terdengar. Namun, belum ada sosialisasi terkait penggusuran tersebut. (Baca: Relokasi Warga Akan Berlanjut)

"Belum ada sosialisasi mau digusur kapan. Kita sih sudah dengar dari TV saja. Kampung Pulo saja sudah dipindahin. Kita tunggu waktu saja," kata Muhridin (63), warga Bukit Duri.

Lurah Bukit Duri Mardi Youce mengatakan, akan ada 247 bidang di RW 10, 11, dan 12 Kelurahan Bukit Duri yang akan digusur karena berada di bantaran sungai.

Rumah-rumah itu berisikan 390 kepala keluarga. "Memang belum sosialisasi akhir, tetapi pasti akan ditertibkan," kata Mardi di Jakarta.

Ia menuturkan, sebagian kecil rumah memang memiliki sertifikat. Maka dari itu, mereka yang memiliki sertifikat akan mendapat ganti rugi uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com