Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Jual Tanah, Pria Ini Malah Ditipu di Meja Judi hingga Kalah Ratusan Juta

Kompas.com - 03/09/2015, 22:57 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hendra tak menyangka akan kehilangan uang hingga Rp 900 juta di atas meja judi dalam satu malam pada Sabtu (22/8/2015) di salah satu hotel di Mangga Dua, Jakarta Pusat. Padahal, ia datang ke tempat tersebut karena hendak melancarkan penjualan sebidang tanah miliknya ke salah seorang yang belakangan ditangkap sebagai pelaku kejahatan.

Hendra awalnya mendatangi hotel tersebut setelah diundang pelaku untuk membicarakan penjualan sebidang tanah milik Hendra. Namun, salah seorang pelaku yang mengetahui tanah Hendra lewat iklan mengajukan syarat sebelum membeli.

"Kepada korban, si pelaku ini mengatakan, 'Bos saya senang judi. Kalau mau tanahnya dibeli, ajak dia judi dulu sampai kalah'," kata Kepala Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan di Jakarta, Kamis (3/9/2015).

Melihat hal itu sebagai peluang, Hendra tak ragu. Ia pun memulai perjudian dengan empat pelaku yang awalnya berpura-pura tak saling kenal. "Peralatan judi juga seadanya. Apa yang ada di hotel dipakai untuk berjudi," kata Herry.

Awalnya, Hendra dibuat menang. Namun, selang beberapa permainan, Hendra pun terus-menerus dibuat kalah. "Penjudi lain ini komplotannya juga," ucap Herry.

Setelah terus-menerus kalah, Hendra pun akhirnya berhenti. Namun, ia berhenti dalam keadaan harta bendanya raib di meja judi sampai Rp 900 juta. "Si pelaku enggak jadi beli tanah," kata Herry.

Hendra menyadari dirinya tertipu. Akhirnya, ia langsung melapor ke polisi. Tak berselang lama, polisi pun menangkap komplotan penipu bermodus pembelian tanah ini.

"Sebenarnya korban ini ditipu. Dijanjikan bahwa tanahnya akan dibeli, tetapi kemudian uang korban diporoti para pelaku dengan diajak judi, yang biasa disebut 'potong babi'," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Jakarta, Kamis petang.

"Potong babi", lanjut Krishna, merupakan kejahatan penipuan yang dilakukan dengan cara bermain curang saat berjudi. Kejahatan tersebut dilakukan secara berkomplot, dan membuat seseorang pemain kalah.

Lima tersangka tersebut adalah Tjen Djun Tek alias Atet, Rudy Suntoro alias Beny alias Aloy, Hhong Chin Kiong alias Akiong, Neng Tji alias Melani, dan Ilham Karya Muda alias Akiat. Mereka ditangkap di Jakarta Utara, Minggu (23/8/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com