Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejoli Pelaku Pembunuhan Jebak Suprapti dengan Kecoa

Kompas.com - 07/09/2015, 15:16 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Suprapti (59), wanita pemilik rumah kos di Jalan Tebet Utara I, Tebet Timur, Jakarta Selatan, dibunuh oleh penghuni tempat kosnya, GG (21) dan TA (18). Sebelum dibunuh, nenek satu cucu itu sempat dijebak oleh para pelaku.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru mengatakan, lokasi pembunuhan Suprapti adalah di kamar yang disewa GG dan TA, yang berada di lantai dua.

Sejoli itu pun mengundang Suprapti menuju ke atas untuk membunuhnya. "Mereka memanggil korban dengan alasan karena di kamarnya ada kecoa. Pelaku meminta korban untuk ke atas dan membantu membunuh kecoa itu. Padahal, itu hanya bualan pelaku untuk mengundang korban ke kamarnya," ujar Audie di Mapolrestro Jakarta Selatan, Senin (7/9/2015).

Ketika Suprapti ke atas, TA, si tersangka perempuan, sempat menanyakan kenapa dia dan GG sering dimarahi. Singkat cerita, sepasang pembunuh itu terlibat cekcok dengan Suprapti.

Kemudian, sesuai dengan rencana, GG dan TA langsung menghabisi nyawa Suprapti dengan gunting dan batu bata yang telah mereka persiapkan. (Baca: Ada Sketsa Rencana Pembunuhan Suprapti yang Dibuat Sejoli GG dan TA)

Saat diserang, Suprapti sempat melawan. Dengan menggunakan ganjalan pintu, ia memukul kepala GG. Pelipis dan bagian mata GG pun terluka dengan pukulan tersebut.

Setelah menghabisi nyawa Suprapti, sejoli itu langsung melarikan diri ke Majalengka, Jawa Barat.

Saat kabur ke rumahnya di Majalengka, GG sempat ditanya mengenai luka di pelipis dan bagian matanya. Namun, pria lulusan SMA itu hanya mengaku bahwa luka itu didapatnya karena jatuh dari sepeda motor.

Diketahui, GG dan TA membunuh Suprapti pada Kamis (3/9/2015) sore lalu. Setelah membunuh, sejoli itu kabur dengan menaiki bus ke kampung GG di Majalengka.

Awalnya, identitas keduanya tidak diketahui karena mereka baru menempati kamar indekos selama 15 hari. Namun, belakangan diketahui, TA meninggalkan sebuah tas yang berisi ijazah dan KTP.

Dari situlah polisi menelusuri jejak mereka. GG dan TA ditangkap pada Sabtu (5/9/2015) malam di Desa Wanajaya, Majalengka, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com