Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti ICW: DPRD DKI Mau Wisata ke Lombok atau Studi Banding?

Kompas.com - 09/09/2015, 18:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Studi banding yang dilakukan Komisi C dan D DPRD DKI Jakarta ke Nusa Tenggara Barat dan Bali dinilai tidak tepat sasaran. Sebab, penerapan program di daerah-daerah yang mereka kunjungi dianggap tidak lebih baik dari yang dilaksanakan di Jakarta.

Peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz, menilai, kunjungan kerja yang dilakukan ke NTB dan Bali lebih bernuansa liburan ketimbang bekerja. [Baca: Ini Anggaran untuk Anggota DPRD DKI yang Lakukan Studi Banding]

Ia kemudian mencontohkan kunjungan Komisi C ke NTB yang bertujuan untuk membahas mengenai pengelolaan keuangan daerah dan sistem pajak daerah.

"Enggak terbalik itu? Sistem pungutan daerah melalui pajak di Jakarta kan lebih baik. Jadi, mereka di sana mau wisata di Lombok atau mau studi? Kalau mau studi seharusnya orang NTB-nya yang lebih baik ke sini," kata Donal saat dihubungi, Rabu (9/9/2015).

Selain itu, Donal juga menyoroti kunjungan Komisi D ke Bali. Dalam agendanya, salah satu agenda kunjungan DPRD di Pulau Dewata adalah menyambangi Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar. [Baca: Selain Bali, Anggota DPRD DKI Juga Kunjungan Kerja ke Sulsel dan NTB]

Namun, tidak dijelaskan mengenai maksud DPRD mendatangi kantor instansi tersebut. "PU di DKI kan lebih maju. Saya rasa kunjungan mereka ke sana enggak nyambung," ujar dia. [Baca: Studi Banding DPRD DKI ke Bali terkait dengan Reklamasi Teluk Benoa]

Sebagai informasi, saat ini tercatat ada empat komisi di DPRD DKI yang sedang melakukan studi banding ke empat daerah berbeda selama tiga hari ke depan.

Selain Komisi C dan D, dua komisi lainnya adalah Komisi A yang melakukan kunjungan ke Sulawesi Selatan terkait peningkatan pelayanan masyarakat dan ketertiban umum.

Selain itu, ada pula Komisi B yang melakukan kunjungan kerja ke Kota Bogor dengan tujuan kunjungan ke Dinas Peternakan dan Perikanan serta Dinas Perindustrian dan Dinas Perdagangan di Kota Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com