Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Soenirman: Tidak Benar Kami "Numpang" Kencing Doang

Kompas.com - 10/09/2015, 16:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman, mengakui, pihaknya memang gagal melakukan kunjungan kerja ke Komisi III DPRD Bali. Namun, ia menyebut ada beberapa tempat yang mereka kunjungi pada hari, yakni Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar, "ATM" sampah di Pasar Kreneng, dan lokasi proyek reklamasi di Teluk Benoa.

"Jadi, ada beberapa tempat yang kami kunjungi. Tidak benar (kalau) kami numpang kencing doang. Di DPRD pun, kami sebenarnya disambut sama Sekwannya, kok," kata dia saat dihubungi, Kamis (10/9/2015).

Menurut Prabowo, kunjungan ke Dinas PU Kota Denpasar dan lokasi proyek reklamasi di Teluk Benoa dilakukan sebelum kunjungan ke DPRD Bali. (Baca: Respons Ketua DPRD DKI Saat Tahu Kunker Hanya untuk "Numpang" ke Toilet di DPRD Bali)

Ia menyebutkan bahwa di Dinas PU, mereka menanyakan perihal penyusunan anggaran untuk proyek pembangunan. Adapun di Teluk Benoa, kunjungan dilakukan mengingat proyek reklamasi yang ada di tempat itu ditentang oleh mayoritas masyarakat setempat.

"Kalau di Pasar Kreneng, kami melihat mengenai pengelolaan 'ATM' sampah. Jadi, 'ATM' sampah itu menghimpun sampah-sampah plastik dari masyarakat. Masyarakat yang masukin sampah plastik di dalam situ nanti akan mendapat voucer yang dapat ditukarkan dengan uang tunai," kata Prabowo.

Sebelumnya diberitakan, tak ada satu pun anggota Komisi III DPRD Bali yang menyambut kedatangan anggota Komisi D DPRD DKI dalam kunjungannya pada siang tadi.

Hal itu terjadi karena para anggota Komisi III DPRD Bali diketahui sedang melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta.

Keadaan ini membuat para anggota Komisi D DPRD DKI hanya sekitar 15 menit berada di tempat tersebut.

Rombongan yang tiba sekitar pukul 12.15 Wita dan turun ke lokasi masuk kembali ke bus pada pukul 12.30 Wita. Mereka hanya turun untuk melihat gedung sidang dan menumpang buang air kecil di toilet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com