Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Perbincangkan Keindahan Kali Jakarta dan Waduk Ria Rio Kini...

Kompas.com - 21/09/2015, 09:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Di media sosial, sedang beredar foto-foto yang menunjukkan keberhasilan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam membersihkan kali di Jakarta. Ada pula keindahan Waduk Ria Rio yang dinormalisasi sejak era Joko Widodo menjadi Gubernur DKI.

Foto-foto kebersihan kali yang sudah dinormalisasi ini diunggah pertama kali oleh pemilik akun Facebook Andrinov Satar dengan caption "70 tahun merdeka, baru sekarang lihat Jakarta mulai tertata dengan benar. Ini baru wolrd class city! Lanjutkan...!!!"

Lima foto ini memperlihatkan kali di Jakarta yang sudah dinormalisasi. Tak disebutkan tepatnya di mana foto itu diambil, tetapi daerah tersebut berada di kawasan Jakarta Pusat. Foto tersebut telah di-share sebanyak 6.305 kali dan mendapat 4.343 like.

Komentarnya pun kebanyakan positif, bahkan mengundang orang yang sedang berada di luar Indonesia ingin melihat langsung kondisinya.

"Subhanallah, Alhamdulillah, semoga selamanya gini yaa terimakasih foto2 & infonya Andrinova Satar pingin mudik segera," tulis salah seorang pemilik akun Facebook.

Mereka menganggap, dulu, membuat kali di Jakarta adalah hal mustahil. Namun, kini hal tersebut bisa terwujud saat kepemimpinan Basuki.

"Ternyata Ahok mampu merubah Impossible menjadi I'm possible!" tulis Andrinova membalas komentar itu.

Facebook/Tommy Setiotomo Foto Waduk Ria Rio yang diposting pemilik akun Facebook Tommy Setiotomo
Bukan hanya Andrinova, pemilik akun Facebook Tommy Setiotomo juga mem-posting keindahan Waduk Ria Rio kini. Dia membandingkan kondisi waduk di kawasan Jakarta Timur yang dulu disebutnya sebagai "sarang penyamun" dan kini telah bertransformasi menjadi taman yang indah.

Foto berseri yang di-posting Tommy memperlihatkan waduk yang bersih dari sampah dan eceng gondok, taman tempat duduk, dan pohon baobab yang montok yang dibeli dari Afrika.

Foto-foto yang diunggah di Facebook pada Minggu (20/9/2015) kemarin itu telah di-share sebanyak 648 kali dan mendapat 94 like.

"Indahnyaa.. Udah seperti di LN aja kalau lihat bersih & tertata rapi gini.. Tinggal mental masyarakatnya aja yg harus berubah agar punya rasa memiliki, sehingga tetap menjaga kebersihannya & gak buang sampah sembarangan.. Krn canal2 Ini juga bisa digunakan untuk wisatawan dengan boat atau Perahu2 yg indah .. Ijin share ya Mas Tommy.. Matur nuwun."

Sama seperti komentar yang menganggap tidak mungkin, foto-foto tersebut dianggap hasil Photoshop. "Aahh ini hoax ....sotosop....ga mungkinlah....hiihihiii."

"Hua,,, ha,,,3x iya ini Hoax, mana mungkin Ahok bisa bikin waduk sarang penyamun jadi begini........ Ini pinter nya Mas Bambang Sri Tjahjono, pake sotosop bikin gambar jadi bagus..."

Meski dengan bernada guyonan, mereka berharap Basuki terus mewujudkan Jakarta menjadi kota yang lebih baik. Jakarta Baru yang lebih baik.

"Semoga rakyat pengguna n penikmat taman n waduk ini.. membantu pemerintah n rakyat banyak....dg tdk membuang sampah sembarangan....dan pekerja taman jg konsisten memelihara area ini." Semoga...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com