"Harus evaluasi sistem pendidikan kita, baik itu internasional maupun reguler, karena kurikulum kita saat ini adalah mengarah pada memunculkan kecerdasan intelektual saja, tetapi kecerdasan spiritual dan sosial itu lepas," ujar Arist di Kembangan, Jakarta Barat, Senin (21/9/2015).
Menurut Arist, kecerdasan spiritual dan sosial dibutuhkan untuk mencegah adanya tindak kekerasan yang terjadi terhadap anak.
Sistem pendidikan harus memiliki standar-standar yang berbasis pada anti-kekerasan, baik dari proses orientasi siswa, sistem yang dibangun, maupun keamanan yang ada.
Untuk mengevaluasi sistem pendidikan tersebut, Komnas PA akan bertemu dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (Baca: Kronologi Tewasnya Siswa SD akibat Dipukul Teman Sekolah)
Evaluasi ini juga didasari karena banyaknya kasus yang terjadi pada anak-anak di lingkungan sekolah, seperti Jakarta International School (JIS), SDN 07 Pagi Kebayoran Lama, hingga tenggelamnya siswa SD di Global Sevilla School, dan lain-lain.
"Kita akan mendiskusikan ini dengan Pak Anies (Mendikbud) karena ini luka hati anak Indonesia, baik internasional maupun reguler," kata Arist.
Selain itu, lanjut Arist, lembaga pendidikan yang bertaraf internasional pun harus dievaluasi. "Sekolah internasional seolah-olah dengan harga mahal, keamanan, kekerasan itu tidak terjadi, tetapi itu juga kan terjadi di sekolah internasional," katanya.
Arist juga menggarisbawahi pentingnya lingkungan sosial tempat anak berinteraksi. Menurut dia, perbuatan yang dilakukan anak merupakan cerminan yang dilihatnya di lingkungan sekitar.
"Saya kira harus dimulai dari rumah, di mana lingkungan interaksi sosial anak itu. Bahwa anak-anak itu sebenarnya meniru dari apa yang dia lihat. Jadi, kalau lingkungan terdekatnya, lingkungan interaksi anak itu membangun kekerasan, maka anak akan belajar kekerasan. Kalau anak diajar tentang mencintai, toleransi kepada orang lain, dia akan belajar tentang toleransi," tutur Arist. (Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.