Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Menikmati Kerang Hijau di Rotterdam

Kompas.com - 24/09/2015, 15:47 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak akhir pekan lalu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melakukan kunjungan kerja ke Rotterdam, Belanda. Dia membuat catatan perjalanannya secara detail.

Dia mencatat semua pengalamannya, dari acara resmi sampai mencicipi makanan di Belanda, lalu mengunggahnya ke laman pribadinya, ahok.org.

Salah satu catatannya adalah pengalamannya makan siang di sebuah restoran di Rotterdam, pada Senin (21/9/2015). Dia memilih hidangan ikan dan kerang hijau.

"Sampai di restoran, pesan makanan. Ikan dan kerang hijaunya enak, di jakarta tdk berani makan kerang hijau, disini enak," tulis Ahok.

Soal kerang hijau ini, Ahok pernah mengaku enggan makan kerang hijau di Jakarta karena mengandung banyak merkuri.

"Saya pun takut makan kerang hijau dari (pantai) utara Jakarta, karena banyak merkuri. Ingin mendorong konsumsi ikan, tetapi kalau ikannya seperti ini, maka konsumen bingung," kata Ahok pada 25 Agustus 2013 lalu.

Dalam catatan yang sama, Ahok juga berbagi cerita tentang kesalahpahaman ketika hendak makan di restoran kapal bernama "Selamat Siang Rotterdam".

"Tiba di kapal bernama “Selamat Siang Rotterdam” yang sudah fungsi jadi restoran. Benar2 parah, ternyata tidak ada yang memesan tempat (booking), informasi sebelumnya katanya sudah memesan tempat," tulis Ahok.

Akhirnya Ahok pun mengajak rombongan kembali ke hotel. "Namun bis yang kami tumpangi sudah terlanjur pergi, jam 19.50, kami belum makan, kami terpaksa menunggu bis yang sudah terlanjur pergi dan janjinya akan menjemput kembali kami jam 21.00," tutur Ahok.

Ternyata telah terjadi kesalahpahaman dalam peristiwa itu. "Mendapatkan kabar, staf ternyata telah memesan tempat namun menggunakan nama sekolah dosennya, akhirnya kami kembali lagi ke kapal dan akhirnya bisa santap siang di “Selamat Siang Rotterdam," tulis Ahok.

Seperti diberitakan, Ahok ingin mempelajari beberapa hal dari Rotterdam. Salah satunya adalah sistem gasifikasi atau sistem pengolahan lumpur di waduk untuk menjadi tenaga listrik dan air bersih bagi warga. Ia juga ingin meniru reklamasi dan pembangunan Pelabuhan Rotterdam.

Ahok dan rombongan tiba di Bandara Internasional Schipol, Amsterdam, pada Minggu (20/9/2015) pukul 08.25 waktu setempat. Ia meninggalkan Belanda pada Rabu (23/9/2015) dan dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (24/9/2015).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com