Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojek Ini Diklaim Dinanti-nanti Penumpang Wanita

Kompas.com - 08/10/2015, 11:47 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah Go-Jek, Grabbike, Blu-Jek, kini masyarakat Jakarta kembali mendapatkan alternatif kemudahan transportasi berupa layanan ojek khusus wanita, Ladyjek.

Brian Mulyadi, penggagas layanan ojek online khusus wanita, Ladyjek, mengungkapkan keyakinannya bahwa selama ini ojek wanita merupakan layanan jasa transportasi yang dinanti-nanti oleh wanita.

"Kami sangat antusias untuk memperkenalkan moda transportasi roda dua bernama Ladyjek ini kepada masyarakat luas karena kami yakin inilah yang selama ini dinantikan oleh para wanita," kata Brian saat jumpa pers di sebuah kafe di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (8/10/2015).

Brian menambahkan, ojek khusus wanita ini memiliki visi misi ojek wanita untuk wanita.

Kepala Humas Ladyjek, Sylvira Ananda, menambahkan, layanan ojek Ladyjek ini memang didesain sangat memberikan kenyamanan bagi wanita yang khawatir terhadap kejahatan-kejahatan yang terjadi dalam menggunakan transportasi di Ibu Kota.

"Dengan Ladyjek, wanita enggak perlu lagi bingung mau duduk dan pegangan bagaimana kepada driver-nya. Hal ini memberikan kenyamanan buat wanita," kata Silvyra.

Layanan ojek online Ladyjek mulai beroperasi pada Jumat (9/10/2015) besok. Ladyjek bisa dinikmati oleh semua wanita di Jabodetabek sebagai moda transportasi pilihan baru.

Ke depannya, penggagas Ladyjek akan memperluas pelayanan ini agar bisa dinikmati semua wanita di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com