Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Kebersihan Pesimistis Pengelola Bantar Gebang Bisa Penuhi Kewajiban

Kompas.com - 30/10/2015, 17:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kebersihan DKI Jakarta pesimistis pengelola TPST Bantar Gebang saat ini, PT Godang Tua Jaya, dapat memenuhi kewajiban membangun fasilitas pengelolaan sampah.

Seperti diketahui, pengelola TPST Bantar Gebang seharusnya sudah selesai membangun fasilitas itu sejak 2011.

Namun, hingga kini pengelola belum melaksanakan kewajiban, salah satunya membangun fasilitas gasifikasi.

Akibatnya, Dinas Kebersihan DKI memutuskan untuk memberikan surat peringatan I sebagai teguran untuk memenuhi kewajibannya.

Namun, Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Aji tak yakin bahwa pengelola dapat memenuhi kewajibannya.

"Sekarang mereka punya batas 105 hari. Sedangkan untuk bangun (fasilitas) itu saja bisa sampai dua tahun," kata Isnawa, di kantor Dinas Kebersihan DKI di Jakarta Timur, Jumat (30/10/2015).

Menurut Isnawa, pemberian batas waktu 105 jam bukan berarti pihaknya kejam. Fasilitas itu seharusnya telah selesai sejak 2011.

Sejak saat itu pun semestinya Dinas Kebersihan DKI melayangkan surat peringatan kepada pengelola karena tidak penuhi kewajibannya.

Namun hal itu tak pernah terjadi hingga tahun 2014. Sebaliknya, pejabat Dinas Kebersihan DKI malah membuat adendum dengan pengelola.

"Makanya surat peringatan ini baru kami keluarkan setelah empat tahun mereka tidak juga memenuhi kewajibannya," ujar Isnawa.

Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Ali Maulana Hakim, mengatakan, kemungkinan pihaknya akan mengambil alih pengelolaan sampah di TPA Bantar Gebang.

"Kemungkinan besar kami memang akan memutus kontrak dengan PT GTJ," ujar Ali.

Menurut Ali, Dinas Kebersihan DKI berhak memutus kontrak kerja sepihak.

Di dalam kontrak kerja telah diatur jika pengelola ingkar janji maka Dinas Kebersihan DKI dapat memutus kontrak kerja.

"Setelah itu akan kami ambil alih," kata Ali.

Jika jadi diambil alih, Dinas Kebersihan DKI bakal menetapkan sekitar 444 pekerja di TPA Bantar Gebang sebagai petugas lepas.

Nantinya, mereka akan mengikuti standar gaji UMP DKI. Sebab, pekerja di TPA Bantar Gebang masih ada yang bergaji Rp 700.000.

"Kita sudah tanya dan mereka mau kalau jadi pekerja lepas kita. Bahkan nanti mereka ada BPJS juga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com