Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jaksel: Denny Lengkap Lho Izinnya, Kenapa Ditembok?

Kompas.com - 05/11/2015, 16:40 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi sampai saat ini masih heran dengan sikap sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Warga Peduli Bukit Mas (WPBM). WPBM menembok rumah salah seorang warga di Perumahan Bukit Mas Bintaro, Denny (41), saat dia dan keluarganya sedang tidur, Minggu (1/11/2015) lalu.

Tembok tersebut menutup seluruh bagian depan rumah Denny dengan tinggi dua meter. WPBM hanya menyisakan celah kecil untuk akses keluar-masuk satu orang. Akibatnya, Denny dan keluarganya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Kendaraannya pun tidak bisa dikeluarkan.

"Pertanyaan saya, Denny lengkap lho izinnya itu, kenapa ditutup, alasannya apa? Sepuluh orang di WPBM itu mewakili warga lainnya enggak? Itu saja," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/11/2015) sore.

Tri mengungkapkan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, kelompok WPBM digerakkan oleh seorang bernama Rena Mulyana. Rena adalah mantan Ketua RW 15, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Peristiwa penembokan itu pun dinilai Tri sarat dengan kepentingan kelompok tertentu. (Baca: Penembok Rumah Denny Salahkan Pengurus RT hingga Camat)

"Ada kepentingan orang-orang di situ, makanya sudah malas saya. Mohon maaf, itu kepentingan Rena," tutur Tri.

Salah satu alasan penembokan terhadap rumah Denny adalah faktor keamanan. WPBM menganggap dengan menghadapnya rumah Denny ke jalan kompleks mengancam keamanan warga kompleks karena membuka akses dari perkampungan di belakang perumahan.

Menanggapi hal itu, Tri kembali heran. Dia tidak paham apa yang dimaksud dengan mengancam keamanan. Menurut Tri, kawasan di sana sudah cukup aman. Berubahnya arah rumah Denny menghadap jalan kompleks dinilai tidak berhubungan dengan faktor keamanan yang dimaksud WPBM. (Baca: Pemkot Jaksel Pastikan Akan Bongkar Tembok yang Tutup Rumah Denny)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com