Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Efisiensi Anggaran Rp 4,15 Triliun

Kompas.com - 01/12/2015, 11:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama penyisiran anggaran dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016, ada efisiensi sebanyak Rp 4,15 triliun.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menyisir anggaran melalui e-planning selama 11 hari. 

"Anggarannya berhasil dihemat sampai Rp 4,15 triliun," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (30/11/2015) malam. 

Basuki menjelaskan, dari penyisiran, ditemukan anggaran tak masuk akal mencapai Rp 6,4 triliun.

Rinciannya, anggaran sebesar Rp 2,2 triliun untuk kegiatan yang tumpang tindih. Kegiatan yang tumpang tindih itu akhirnya digabung jadi satu.

Sisanya sebesar Rp 4,15 triliun merupakan penghematan. Anggaran itu dialihkan untuk kegiatan lain.

Kegiatan tersebut misalnya pembangunan rumah susun oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, pembelian alat berat oleh Dinas Bina Marga dan Dinas Tata Air DKI, serta pembayaran honor pekerja harian lepas (PHL) dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

"Gaji PPSU kan naik dari Rp 2,7 juta jadi Rp 3,1 (juta) sesuai UMP kan," kata Basuki. 

Penghematan anggaran terbesar didapat dari anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Pemprov DKI memangkas kegiatan penyelenggaraan festival serta pagelaran seni budaya.

Pemprov DKI telah menyerahkan dokumen KUA-PPAS 2016 kepada DPRD DKI, Senin (30/11/2015).

Efisiensi ini tidak mempengaruhi jumlah KUA-PPAS 2016. Nilai anggarannya tetap Rp 66 triliun. Hanya programnya saja yang dikoreksi.

Saat ini, dokumen KUA-PPAS 2016 dibahas di Badan Musyawarah (Bamus) DPRD. Kemudian dibahas di Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan penandatanganan nota kesepahaman KUA-PPAS. Pengesahan Raperda APBD DKI 2016 ditargetkan disahkan akhir tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com