Seperti Tari yang datang dari Cileungsi, Jawa Barat, dia bersama suami dan tiga anaknya sejak pagi sudah tiba di Pantai Ancol. Mereka memang berniat untuk main di pantai.
"Tadi pas mau berenang, saya lihat ada beberapa ikan, kepiting, dan udang yang mati," ujar Tari (26) saat ditemui di Pantai Ancol, Selasa (1/12/2015).
Namun, Tari memutuskan untuk tetap berenang karena menganggap kondisi air masih layak.
"Biar ada ikan mati, tetapi kan yang penting enggak ada sampah. Airnya juga kelihatannya bersih," kata Tari.
Ia sebenarnya sudah mengetahui bahwa ada ribuan ikan mati mengambang di Pantai Ancol. Namun, dia sudah telanjur janji pada anak-anaknya.
Selain Tari, ada pula Rahman (32), yang juga ikut berenang. Rahman mengatakan, dirinya juga sempat melihat ikan mati saat tiba di tepi pantai.
"Saya lihat ada beberapa ikan mati, tetapi enggak masalah, cuma baunya aja yang ganggu," ucap Rahman.
Berbeda dengan Tari, Rahman mengaku baru mengetahui adanya kematian ikan di Pantai Ancol.
Umumnya, warga yang berenang di Pantai Ancol tidak menghiraukan dampak dari limbah yang sebelumnya membuat puluhan ribu ikan mati itu. Mereka beranggapan, cukup dengan mandi, cara itu bisa membersihkan kotoran setelah mereka berenang.
Sebelumnya, Senin (30/11/2015), sekitar 750 kilogram ikan ditemukan mati di sepanjang Pantai Ancol.
Menurut pantauan Kompas.com, jumlah ikan mati telah berkurang. Bau anyir cukup menusuk hidung. Beberapa petugas kebersihan terlihat masih mengangkut ikan mati yang tergenang di tepi pantai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.