Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bubarkan Unjuk Rasa AMP karena Dianggap Ilegal

Kompas.com - 01/12/2015, 20:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Jakarta, Selasa (1/12/2015) ilegal. Polisi tak menerima surat pemberitahuan keramaian dari massa AMP.

"Teman-teman yang menamakan Aliansi Mahasiswa Papua sama sekali tidak menyampaikan surat pemberitahuan penyampaian pendapat di muka umum," kata Iqbal di Jakarta, Selasa.

Surat pemberitahuan pendapat di muka umum itu dinilai cukup penting. Pertama, kepolisian dapat melakukan pengawasan atau penyelidikan terkait potensi kerawanan unjuk rasa tersebut.

"Ada hal hal yang bisa menjadi potensi kerawanan tidak dari warga yang akan melakukan penyampaian pendapat di muka umum," kata Iqbal.

Jika dalam demonstransi itu terdapat muatan-muatan menggangu keamanan, polisi dapat melakukan pencegahan secara maksimal. Kedua, polisi dapat mengetahui tata cara pengelolaan pemeliharaan keamanan.

"Karena kalau tidak kita kelola, nanti hak asasi masyarakat lain terampas, misalnya kemacetan," tegas Iqbal.

Berangkat dari pencegahan tersebut, maka massa pengunjuk rasa sesuai dengan Undang-Undang No 9 tahun 1998 tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum harus memberitahu kepada kepolisian untuk melakukan demo atau penyampaian pendapat.

"Supaya polisi tahu cara bertindak pengamanannya," tambah Iqbal.

Sebelumnya, massa AMP dibubarkan secara paksa saat unjuk rasa di depan Menara BCA, Jakarta Pusat. Massa tak memiliki izin untuk keramaian dan memicu terjadi bentrokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com