Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Noriyu Malu Masalah Rumah Tangganya Jadi Konsumsi Publik

Kompas.com - 03/12/2015, 19:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan anggota DPR RI, Nova Riyanti Yusuf (Noriyu) mengaku malu karena kasus rumah tangganya menjadi konsumsi publik.

Saat ini, Noriyu dan suaminya, yakni SP ingin menenangkan diri dan menahan laporan masing-masing ke polisi. (Baca: Polisi Sarankan Noriyu dan Suaminya Selesaikan Masalah Rumah Tangga secara Internal)

"Kita akan menyikapi lebih lanjut ya mau bagaimana ke depannya, yang mana semoga ini tidak lagi menjadi konsumsi publik. Karena ini sudah cukup memalukan untuk kami berdua," kata Noriyu di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/11/2015).

Setelah ini, Noriyu dan suaminya berjanji tidak akan menyampaikan pernyataan kepada wartawan yang berkaitan dengan masalah rumah tangganya itu.

"Ini mungkin terakhir kami berdua menjawab pertanyaan ke media massa," sambung Noriyu.

Keduanya mengaku menyesal bahwa masalah rumah tangga mereka menjadi konsumsi publik. Menurut Noriyu, bukan suatu hal yang mudah menjaga hubungan pernikahan. (Baca: Suami Noriyu yang Dilaporkan atas Dugaan KDRT adalah Anggota DPR Inisial SP)

"Bukan hal yang gampang untuk melaporkan suami dan saat ini saya ingin merenungi lagi apa yang sudah saya lakukan," ujar Noriyu.

Kendati demikian, keduanya belum memutuskan untuk mencabut laporan masing-masing. Kasusnya ditunda hingga emosinya keduanya lebih stabil.

Sebelumnya, Noriyu melaporkan suaminya, yakni SP atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga. Menyusul laporan Noriyu ke polisi itu, SP melaporkan kaka Noriyu yang berinisial R. (Baca: Dilaporkan ke Polisi, Suami Noriyu Laporkan Kakak Iparnya)

SP melaporkan kakak iparnya itu ke polisi atas dugaan melakukan penganiayaan ringan. Ia membantah melakukan kekerasan rumah tangga kepada Noriyu. SP mengaku ketika itu tengah berkelahi dengan kakak iparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com