Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Taufik: Pada Akhirnya Ahok Tahu Dinas Mana yang Kurang "Perform"

Kompas.com - 11/12/2015, 14:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik memandang positif kehadiran Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dalam rapat Badan Anggaran kemarin.

Menurut Taufik, Ahok (sapaan Basuki) bisa melihat secara langsung proses pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) antara Banggar dan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah).

"Pada akhirnya, dia juga jadi tahu kan siapa yang dalam pembahasan itu yang kurang perform," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (11/12/2015).

Taufik merujuk kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang sering kali tidak bisa memberi penjelasan kepada Banggar jika menganggarkan sebuah kegiatan.

Menurut Taufik, Ahok harus mengetahui bahwa Banggar tidak berniat untuk memperhambat proses pembahasan.

Hanya saja, tidak jarang rancangan anggaran yang diajukan SKPD masih belum baik sehingga butuh waktu pembahasan yang lebih lama.

Mengenai pujian yang dilontarkan Ahok kepada DPRD, Taufik mengatakan hal itu tidak terlalu penting untuk ditanggapi. Sebab, kata Taufik, sejak dulu DPRD sudah berusaha menjadi mitra yang baik bagi Pemerintah Provinsi DKI.

Menurut Taufik, hal positif yang terjadi setelah kedatangan Ahok di rapat Banggar bukanlah pujian dari Ahok, melainkan Ahok menyadari DPRD telah melakukan pembahasan dengan baik.

"Kita mah kan enggak penting juga dipuji. Akhirnya, orang itu kalau paham dan tahu hal yang sebenarnya, saya kira akan katakan yang sebenarnya seperti Ahok," ujarnya. 

"Mungkin biasanya dia hanya dengar katanya orang saja. Nah, kemarin dia bisa lihat kita kritik banyak hal," kata Taufik.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembahasan KUA-PPAS 2016 menjadi ajang evaluasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD), apalagi setelah pembahasan anggaran sudah menggunakan sistem e-planning dan e-budgeting.

"Dari pembahasan anggaran, anggota DPRD bisa langsung tahu eksekutif mana yang pintar dan agak bodoh. Kelihatan kan dari sini," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com