Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dirut Sarinah Saksikan Ledakan Bom dan Baku Tembak dari Lantai 10

Kompas.com - 15/01/2016, 15:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama Sarinah (Persero) Ira Puspadewi mengaku menyaksikan aksi penyerangan yang dilakukan kelompok teroris pada Kamis kemarin.

Ira mengaku menyaksikan jelas kejadian itu dari ruang kerjanya yang berada di lantai 10 pusat perbelanjaan Sarinah.

"Jendela di ruang kerja saya itu lebar dan langsung menghadap ke pos polisi," kata Ira di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (15/1/2016).

Menurut Ira, pada awalnya ia sedang fokus di meja kerjanya. Namun, perhatiannya mulai teralihkan saat suara ledakan terdengar dari luar. Saat itu, Ira mengaku belum beranjak dari tempat duduknya.

"Saya mulai beranjak dari tempat duduk saat ledakan kedua. Jaraknya dari ledakan yang pertama sekitar 10 detik. Suara ledakan yang kedua lebih besar dari yang pertama," ujar dia.

Setelah ledakan yang kedua, Ira menyaksikan, pos polisi susah hancur, dan tiga jasad manusia sudah tergeletak di sekitarnya.

Ira mengaku dapat memastikan ketiganya sudah tewas dari darah yang tercecer di sekitarnya.

"Salah satu mayat, perutnya mengeluarkan asap. Saat itu, saya menyimpulkan, itu pasti bom bunuh diri," kata dia.

Menyaksikan aksi teror seperti yang terjadi pada Kamis kemarin merupakan pengalaman tak terlupakan bagi Ira.

Dia mengaku sempat panik. Hal yang sama juga terjadi pada sejumlah karyawannya. Ira memerintahkan karyawannya untuk tidak keluar.

"Saya minta semua tetap tinggal di gedung karena kalau ada suara tembakan di bawah, lalu kita keluar, malah justru tidak bagus. Jadi, semuanya diminta tetap berada di gedung dan jauhi jendela," ucap Ira.

Ira menyebut bahwa jumlah karyawan di Sarinah (Persero) yang berkantor di lantai 10 sekitar 200 orang. Bila ditambah dengan karyawan yang bekerja di semua gerai yang membuka usahanya di tempat tersebut, maka jumlahnya sekitar 800 orang.

"Tujuh puluh persennya karyawan perempuan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com