Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketatnya Pengamanan Bandara Soekarno-Hatta Pasca-teror di Kawasan Sarinah

Kompas.com - 15/01/2016, 21:06 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pasca-ledakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016), pengamanan di sejumlah tempat umum diperketat, termasuk di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (15/1/2016).

Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan adanya bom susulan. (Baca: Senjata dan Dana Aksi Teror di Kawasan Sarinah Berasal dari Luar Negeri)

Sampai hari ini, anggota TNI, Polri, dan petugas keamanan bandara dikerahkan untuk mengamankan seluruh wilayah bandara.

Petugas keamanan tersebut disebar hingga ke lingkaran paling luar bandara yang bersinggungan dengan pemukiman warga.

"Semua personel TNI dan Polri nantinya akan membawa senjata laras panjang, lengkap," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, Jumat (15/1/2016) malam.

Untuk wilayah dalam Bandara Soekarno-Hatta, personel Brimob dan Gegana disiagakan. Mereka terlihat berpatroli dan mengecek kendaraan yang masuk ke bandara secara acak.

Selain itu, Unit Satwa K-9 diturunkan untuk mengamankan bandara dengan melibatkan anjing yang punya kemampuan mengendus bahan peledak dan narkoba. (Baca: Luhut: Pelaku Rakit Bom di Jakarta)

"Ada personel Brimob dengan kemampuan Gegana dan K-9 standar internasional. Kapolda memang sudah memerintahkan seluruh jajaran siaga, dalam arti, dua per tiga kekuatan pada setiap satuan itu ada di komando," tutur Wakapolres Kota Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Besar Ady Soeseno, secara terpisah.

Adapun personel polisi ditempatkan di tiap-tiap terminal, yakni Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, Terminal Kargo, dan Kawasan Golf Soewarna.

Bersama dengan polisi, personel TNI ditempatkan di setiap bagian bandara, dengan menerapkan sistem pengamanan terbuka dan pengamanan tertutup.

Sistem pengamanan terbuka melibatkan personel Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara (Paskhas). (Baca: Kapolda Sebut Bom Kawasan Sarinah Kecil Dibandingkan Bom Marriott)

Sementara itu, pengamanan tertutup dilakukan secara rahasia dan melingkupi seluruh wilayah di perbatasan area Bandara Soekarno-Hatta.

"Sifat personel TNI di sini mendampingi petugas pemeriksa di setiap check point. Jika ada sesuatu terjadi, kami langsung menindak," ujar Dandim 0506/Tangerang Letkol Inf Achiruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Penjual Petasan di Rawamangun Terbakar, Diduga akibat Gas Bocor

Warung Penjual Petasan di Rawamangun Terbakar, Diduga akibat Gas Bocor

Megapolitan
Ahok Ditawari PDI-P Maju Pilkada Sumut ketimbang Jakarta, Pengamat: Kemungkinan karena Pernah Kalah di Pilkada DKI 2017

Ahok Ditawari PDI-P Maju Pilkada Sumut ketimbang Jakarta, Pengamat: Kemungkinan karena Pernah Kalah di Pilkada DKI 2017

Megapolitan
Mobil Terbakar di Parkiran Kampus Trisakti, Api Menyambar ke Gedung

Mobil Terbakar di Parkiran Kampus Trisakti, Api Menyambar ke Gedung

Megapolitan
PPDB SMA Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMA Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Demo Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI Tegaskan Jurnalisme Investigatif Tak Berdampak Buruk

Demo Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI Tegaskan Jurnalisme Investigatif Tak Berdampak Buruk

Megapolitan
Pemprov DKI Ingatkan ASN Jaga Komitmen Antikorupsi

Pemprov DKI Ingatkan ASN Jaga Komitmen Antikorupsi

Megapolitan
Ditawari PDI-P Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Ahok Dijauhkan dari Pilkada Jakarta?

Ditawari PDI-P Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Ahok Dijauhkan dari Pilkada Jakarta?

Megapolitan
Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI: Ini Skenario Besar Pelemahan Demokrasi

Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI: Ini Skenario Besar Pelemahan Demokrasi

Megapolitan
Motor Tertemper KRL di Jalur Depok-Citayam, Evakuasi Lama karena Motor Nyangkut

Motor Tertemper KRL di Jalur Depok-Citayam, Evakuasi Lama karena Motor Nyangkut

Megapolitan
Dirjen Hubla Imbau Wisatawan yang Hendak Berlayar ke Kepulauan Seribu Pastikan Keamanan Kapal

Dirjen Hubla Imbau Wisatawan yang Hendak Berlayar ke Kepulauan Seribu Pastikan Keamanan Kapal

Megapolitan
Kisah Agus, Lansia Pengangkut Sampah yang Hanya Terima Rp 500 dari Satu Rumah Setiap Harinya

Kisah Agus, Lansia Pengangkut Sampah yang Hanya Terima Rp 500 dari Satu Rumah Setiap Harinya

Megapolitan
Caleg PKS di Aceh Tamiang yang Terlibat Kasus Narkoba Berstatus Buronan sejak Maret 2024

Caleg PKS di Aceh Tamiang yang Terlibat Kasus Narkoba Berstatus Buronan sejak Maret 2024

Megapolitan
Jalani Rehabilitasi, Tiga ASN Ternate Tak Ditahan meski Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Jalani Rehabilitasi, Tiga ASN Ternate Tak Ditahan meski Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Megapolitan
Cegah Kecelakaan Kapal, Dirjen Hubla Kemenhub Minta Nakhoda Tak Nekat Berlayar jika Cuaca Buruk

Cegah Kecelakaan Kapal, Dirjen Hubla Kemenhub Minta Nakhoda Tak Nekat Berlayar jika Cuaca Buruk

Megapolitan
Demo Tolak UU Penyiaran, Massa Berkumpul di Depan Gedung DPR

Demo Tolak UU Penyiaran, Massa Berkumpul di Depan Gedung DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com