"Kami memohon maaf atas terjadinya insiden ini dan kami berharap tidak terulang lagi seperti ini," kata Direktur PT Transjakarta Budi Kaliwono saat diwawancarai di Hotel Akmani, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat.
"Kami tetap melakukan upaya perbaikan maksimal, apalagi untuk hal hal yang berkaitan dengan safety, kami tidak ada kompromi," sambung Budi.
Hingga saat ini, PT Transjakarta bersama dengan pihak berwajib masih menyelidiki penyebab terbakarnya bus tersebut. (Baca: Transjakarta Larang Semua Bus Abu-abu di Koridor 4 dan 6 Beroperasi)
Beruntung, tidak ada korban jiwa ataupun korban luka dalam insiden ini. Ketika kebakaran terjadi, bus transjakarta itu sedang tidak beroperasi dan tidak mengangkut penumpang.
"Saat ini masih belum diketahui penyebab terbakarnya, buat saya, penyebab kebakaran memang penting tetapi lebih terpenting keselamatan pengguna," kata Budi.
Ia menambahkan, PT Transjakarta telah menghentikan sementara operasional bus PT JTM yang melayani koridor 4 dan 6.
"Seluruh unit bus milik operator PT JTM yang melayani rute koridor 4 dan 6 untuk sementara kami stop operasi untuk segera dilakukan evaluasi dan penyelidikan terjadinya insiden kebakaran tersebut," ujar Budi.
Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa pelayanan transjakarta di koridor 4 dan 6 tetap berjalan normal. Koridor tersebut akan diisi unit bus dari operator lain. (Baca: Transjakarta Pastikan Koridor 4 dan 6 Sudah Dilayani Banyak Bus Baru)
Saat bus transjakarta terbakar, seorang pengemudi, Deliana, mendapatkan informasi dari pengendara mobil pribadi yang berada tepat di samping bus bahwa terdapat percikan api di ban belakang sebelah kanan bus.
Spontan Deliana menghentikan bus, kemudian diikuti aksi penyelamatan bersama petugas onboard menggunakan dua unit alat pemadam kebakaran ringan (Apar) yang ada di dalam bus tersebut.
Namun, api tetap membesar dan membakar seluruh badan bus. Sekitar pukul 06.10, satu unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian dan api padam sekitar pukul 06.25.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.