Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sekarang Enggak Sampai Sehari Banjir di Kampung Pulo Sudah Surut"

Kompas.com - 02/02/2016, 18:07 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan yang turun di sejumlah wilayah di Jakarta sejak Senin (1/2/2016) malam, sempat menyebabkan pemukiman warga di sekitar Kali Ciliwung di tergenang air.

Contohnya adalah pemukiman warga di RT 05 RW 03 Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Salah satu warga, Hasan (46) mengatakan bahwa air mulai naik pada pukul 01.30 WIB dini hari.

"Genangan air di sini sekitar 70 sampai 80 sentimeter. Seukuran dengkul orang dewasalah," ujar Hasan di Jakarta, Selasa (2/2/2016).

Hasan menuturkan, tetapi genangan itu surut dalam waktu yang singkat. Sekitar pukul 11.00 WIB tadi, banjir tak lagi menggenangi jalan-jalan disekitar rumahnya.

Warga lainnya, Umi (45), mengatakan hal senada. Menurut dia, belakangan ini banjir lebih cepat surut dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dulu lama bisa sampai sebulan, tapi ya saat ini enggak sampai sehari juga sudah surut," tutur Umi.

Umi menuturkan, kondisi itu terjadi sejak adanya normalisasi Kali Ciliwung. Berkurangnya bangunan liar di sekitar Kali Ciliwung juga berpengaruh.

"Lagi pula sekarang kalau ada banjir gitu, langsung disedot. Nah, selangnya itu masuk ke jalan-jalan sekitar rumah. Jadi ya cepet juga surutnya," ungkap Umi.

Pantauan Kompas.com, Selasa sore, tak tampak lagi air yang menggenangi permukiman warga di Kampung Pulo tersebut.

Kini, hanya tersisa lumpur di sekitar jalan dan selokan dekat rumah warga. Selain itu, bau tak sedap tercium sangat kuat.

Sebelumnya, hujan yang mengguyur Bogor, Depok, dan Jakarta sejak Senin (1/2/2016) malam menyebabkan Kali Ciliwung meluap. Sejumlah permukiman warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung pun terdampak luapan.

Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Kota Jakarta Timur Iwan Samosir mengatakan, genangan mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 24.00 tadi malam.

Hingga pukul 07.00, genangan masih terjadi di tiga kelurahan, yakni Cawang, Bidaracina, dan Kampung Melayu.

"Ciliwung meluap dan genangannya ke permukiman warga mulai pukul 12.00 malam. Hanya genangannya tidak separah dulu. Sekarang ketinggian hanya maksimal 60 sentimeter di  Kampung Pulo," ujar Iwan Samosir, Selasa (2/2/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com