Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krishna Murti Membenarkan Dirinya Pernah Ditodong dengan Pistol oleh Daeng Azis

Kompas.com - 17/02/2016, 05:41 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, membenarkan bahwa dirinya pernah hendak ditembak dengan pistol oleh Abdul Azis atau Daeng Azis saat Krishna menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara, tahun 2002.

Kala itu Krishna memilih tidak melawan dan berdialog karena mempertimbangkan jumlah personel anak buah Azis.

"Ditodong (pistol) iya. Saya dengan delapan orang anggota masuk ke situ (Kalijodo). Pas mau ambil senjata, di belakangnya ada 300 orang bawa tombak. Kalau saya langsung rebut, terlalu bahaya," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Krishna mengatakan, sehari setelah peristiwa penodongan itu, ia baru menangkap dan menahan Azis. Saat itu ia membawa personel polisi yang lebih banyak.

Kisah todongan pistol itu telah ditulis Krishna dalam buku "Geger Kalijodo". Namun dalam buku itu, Khrisna menyebut pelaku penodongan dengan nama samaran, yaitu Bedul, pimpinan kelompok Bugis.

Masih menurut buku Krishna, peristiwa penodongan itu bermula kertika terjadi bentrok antara kelompok Bugis dan Mandar di kawasan prostitusi Kalijodo pada Januari 2002. Situasinya berkembang amat menegangkan.

Krishna datang besama pasukannya untuk meredam bentrokan. Ia mengejar seorang lelaki yang melepaskan tembakan.  Krishna meminta Bedul menyerahkan senjatanya. Bedul berbalik. Bukannya takut, ia malah menggertak Krishna dengan mengarahkan pistolnya. 

"Jangan ada yang mendekat. Teriak dia ke arah saya," kisah Krishna.

Dalam sebuah wawancara dengan Kompas TV hari Jumat lalu, Azis juga membenarkan dia  memang pernah menodongkan pistol pada Krishna.

"Itu benar, bahwa saya menodongkan pistol. Tapi persoalannya, saya belum tahu itu Pak Krishna adalah Kapolsek Penjaringan," kata Azis dalam wawancara itu.

"Dia (Krishna) belum kita kenal, tidak pakai seragam polisi," kata Aziz memberikan alasannya (Baca: Pengakuan Daeng Azis Saat Todongkan Pistol ke Krishna Murti di Kalijodo).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com