Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Labora Sitorus Tiba di LP Cipinang Dikawal Brimob dan Gegana

Kompas.com - 07/03/2016, 15:45 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Labora Sitorus tiba di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang, Senin (7/3/2016), pada pukul 14.56 WIB dengan pengawalan ketat dari pihak Kementerian Hukum dan HAM.

Dia dijemput oleh 12 orang petugas Kementerian Hukum dan HAM ke Sorong, Papua Barat dan langsgung diterbangkan ke Jakarta.

Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Labora kembali mendapat pengawalan ketat. Petugas Kemenkumham meminra bantuan 1 regu Brimob dan Gegana berjumlah 12 orang untuk mengawal hingga perjalanan sampai ke LP Cipinang.

Labora tiba dengan bus tahanan dan langsung masuk ke dalam lapas. Baik pihak lapas maupun Kemenkumham enggan untuk memberikan keterangan saat kedatangan Labora.

(Baca: Kapolda: Labora Menyerahkan Diri karena Kehabisan Bekal)

Namun, sebelumnya, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang Edi Kurniadi mengatakan, sel tahanan sudah disiapkan untuk Labora.

"Sudah kami siapkan selnya. Laporannya menunggu nanti," kata dia.

(Baca: Di Mana Labora Sembunyi Selama Jadi Buron?)

Labora kemungkinan akan dipersiapkan untuk pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum masuk tahanan. Labora Sitorus merupakan terpidana kasus pembalakan liar dan pencucian uang.

Ia divonis 15 tahun penjara, tetapi selama ini dia menjalani masa tahanan di rumah dengan dalih kesehatan. Sudah dua kali Labora berusaha melarikan diri saat hendak diseret kembali ke tahanan.

Terakhir, petugas gabungan Polri dan Kemenkumham berusaha mengembalikan Labora kembali ke tahanan. Namun, petugas tak mendapati Labora di rumahnya. Akhirnya, Labora menyerahkan diri ke Polres Sorong pagi tadi sekitar pukul 03.00 WIT.

Kompas TV Suasana Saat Labora Dibawa ke LP Cipinang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com