Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandiaga soal Keberadaan Kantor yang Disebut Milik Prabowo dan Markas "Teman Ahok"

Kompas.com - 21/03/2016, 20:26 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno, berharap keberadaan markas "Teman Ahok" dan kantor yang disebut milik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di atas lahan milik Pemprov DKI Jakarta tidak dijadikan bahan untuk melayangkan kampanye hitam.

"Jangan sampai ini bagian dari black campaign (kampanye hitam). Kalau ada yang dilanggar, cepat diperbaiki," kata Sandiaga di Jakarta, Senin (21/3/2016).

(Baca: Kata Taufik soal Kantor yang Disebut Milik Prabowo Dekat Markas "Teman Ahok")

Dia menanggapi dipermasalahkannya markas relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok, dan kantor yang disebut milik Prabowo di Kompleks Perumahan Graha Pejaten.

"Saya rasa kita harus gunakan fakta dan pendekatan yang jauh lebih positif," ujar Sandiaga. 

Ia mengatakan, pasti ada alasan logis mengapa lahan Pemprov di Perumahan Graha Pejaten itu disewakan, baik untuk markas Teman Ahok maupun untuk perusahaan yang disebut milik Prabowo Subianto itu.

"Kita jangan suuzan bahwa di baliknya ada maksud buruk. Saya yakin niat semua baik," ujar Sandi.

Ahok sebelumnya membenarkan bahwa Sekretariat Teman Ahok berada di atas lahan milik Pemprov DKI.

Menurut dia, lahan itu merupakan aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI yang telah dikerjasamakan dengan PT Sarana Jaya.

Dia mengatakan, pengelolaan lahan itu sudah dijalankan melalui kerja sama dengan banyak pihak swasta. (Baca: Taufik Persoalkan Etika, Bukan Salah atau Benar "Teman Ahok" Gunakan Aset DKI)

Perusahaan swasta itulah yang menyewakan rumah-rumah di sana. Sementara itu, empat rumah dari markas Teman Ahok, terdapat pula sebuah kantor.

Kantor yang beralamat di Graha Pejaten nomor 5 itu disebut kantor perusahaan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com