Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Peristiwa Anarkistis Terjadi Berturut-turut di Sekitar Gedung TVRI

Kompas.com - 22/03/2016, 13:03 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam waktu kurang dari 30 menit, tiga aksi anarkistis terjadi di sekitar gedung TVRI. Aksi anarkistis itu terjadi antara pihak pengemudi taksi dan pengendara ojek online. Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 11.57 WIB.

Sebuah sepeda motor milik pengendara Go-Jek dipukul oleh pengemudi taksi menggunakan sebilah bambu panjang. Sepeda motor tersebut dipukul lebih dari tiga kali. Pengendara Go-Jek tersebut pun langsung membawa sepeda motornya sambil sedikit berlari tergesa-gesa. Tak lama, petugas kepolisian langsung datang dan mencoba meredakan ketegangan.

Peristiwa kedua terjadi sekitar pukul 12.12 WIB. Seorang pengendara taksi dibawa oleh rekan seprofesinya menggunakan tandu ke mobil ambulans.

Salah seorang rekannya mengatakan bahwa sopir taksi tersebut ditabrak oleh pengendara Go-Jek yang melintasi jalan sekitar gedung TVRI.

"Tadi ditabrak, terus orangnya langsung kabur begitu aja. Sopir taksinya juga langsung jatuh dan lemes gitu," ucap sopir taksi yang melihat peristiwa tersebut, Selasa (22/3/2016) di Jakarta.

Selanjutnya, sopir taksi itu dibawa ke RSAL Mintohardjo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Peristiwa ketiga terjadi sekitar pukul 12.20 WIB. Seorang pengendara Go-Jek bernama Siswanto (47) menjadi korban amukan para sopir taksi yang berada di dekatnya. Dia dipukuli hingga memar dan berdarah pada bagian pipi atas sebelah kirinya. Di sekitar bagian alisnya pun terlihat ada luka.

Beruntung, aparat kepolisian langsung mengamankan Siswanto sehingga tidak menderita lebih parah. Siswanto sudah diamankan oleh pihak kepolisian untuk menjalani perawatan.

Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) bersama Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK-MPAU) akan mengajukan tuntutan tentang keberadaan perusahaan penyedia jasa transportasi online yang masih bebas beroperasi. (Baca: Pengemudi Go-Jek Babak Belur Dipukuli Oknum Sopir yang Berdemonstrasi)

Para sopir juga meminta Kemenkominfo untuk membekukan operasi perusahaan angkutan yang menggunakan kendaraan berpelat hitam, seperti Uber dan Grab. Unjuk rasa hari ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB dan diperkirakan hingga 17.30 WIB dengan jumlah pendemo sebanyak 8.000 orang. Aksi tersebut berpusat di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.

Kompas TV Krishna Murti: Sopir Taksi Demo Akan Ditangkap Jika Bandel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com