Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Mendiang Sultan Ternate yang Jadi Tersangka Penipuan Dititipkan di Polsek Ciputat

Kompas.com - 31/03/2016, 17:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Istri sah mendiang Sultan Ternate Mudaffar Sjah, yaitu Boki Nita Budhi Susanti, yang menjadi tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan status kekeluargaan warga, saat ini tengah dititipkan di Polsek Ciputat, Tangerang Selatan, oleh Polda Maluku Utara. (Baca: Terbelit Kasus "Anak Kembar", Istri Sultan Ternate Jadi Tersangka)

Penitipan Boki di Polsek Ciputat atas permintaan Polda Maluku Utara yang sebelumnya ingin memulangkan Boki ke Ternate pada Kamis (31/3/2016).

"Betul, yang bersangkutan dititipkan dulu di sini karena belum dapat tiket pesawat. Rencananya dipulangkan besok karena dapat tiket pesawatnya besok," kata Kapolsek Ciputat Komisaris Damanik saat dihubungi Kompas.com.

Menurut Damanik, Boki berada di Polsek Ciputat sejak siang tadi. Pihaknya hanya diminta untuk menjaga Boki sampai dia dibawa kembali ke Ternate.

Pemulangan Boki terkait dengan statusnya sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan status kekeluargaan warga.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kasus itu sudah dinyatakan P21 atau memiliki berkas yang lengkap sehingga siap disidangkan di pengadilan. Kasus itu kali pertama dilaporkan oleh Zulkarnain Suleman pada 9 September 2013 di Bareskrim Polri terkait anak kembar Boki Nita, yaitu Ali Mohammad Tajul Mulk dan Gajah Mada Satria Negara.

Pelapor meminta Bareskrim Polri mengusut kelahiran anak kembar itu karena asal-usulnya tidak diketahui, termasuk rumah sakit tempat lahir dua anak kembar tersebut. Dari Mabes Polri, kasus ini dilimpahkan ke Polda Maluku Utara untuk ditindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com