Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Segel Ruang Kerja Sanusi di DPRD DKI

Kompas.com - 01/04/2016, 07:02 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Segel merah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terdapat di ruang kerja Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.

Diketahui, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta saat ini dijabat oleh Muhammad Sanusi dari Fraksi Partai Gerindra.

Ruang Komisi D berada di lantai dasar Gedung DPRD DKI dan terletak di sudut gedung.

Segel yang menutup ruangan tersebut bukanlah segel polisi berwarna kuning melainkan segel berwarna hitam dan merah dengan tulisan KPK. Di segel tersebut terdapat tulisan "Dilarang Melewati Garis Batas".

Petugas Pamdal DPRD, Rohim mengatakan, ruangan tersebut disegel sejak pukul 21.00 WIB, Kamis (31/3/2016) malam.

"Mereka datangnya pukul 20.00 WIB, terus biasa, bicara dulu, ngobrol sama kami, pukul 21.00 WIB disegel," ujar Rohim di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (1/4/2016).

Selain ruangan Sanusi, ruang pemantau CCTV di lantai yang sama juga disegel. Segel di ruang itu sama dengan segel yang ada di ruangan Sanusi.

Seorang pria mirip Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi sebelumnya diberitakan berada di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (31/3/2016) malam.

Dalam acara "Headline News" di Metro TV yang sudah diunggah ulang oleh akun Nurie Martapura di Youtube, pria mirip Sanusi itu terlihat keluar dari mobil Jaguar hitam.

Tidak terlalu jelas pelat nomor mobil yang ditumpanginya. (Baca: Ada Pria Mirip Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi di Gedung KPK)

Pria mirip Sanusi itu menggunakan setelan batik berwarna hijau kecoklatan. Terlihat ada tiga orang lainnya saat itu.

Kemudian mereka membuka bagasi dan mengeluarkan beberapa tas berukuran besar. Setelah mengeluarkan tas, mereka langsung bergegas masuk ke dalam lift.

Belum dipastikan apakah orang yang berada di gedung KPK itu merupakan Sanusi atau bukan.

Kemarin, KPK melakukan dua kali operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta, Kamis (31/3/2016). Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, dua tangkap tangan tersebut dilakukan terkait dua kasus yang berbeda.

(Baca: Hari Ini, KPK Lakukan Dua Tangkap Tangan dalam Dua Kasus Berbeda)

Namun, saat ditanya apakah salah satu yang ditangkap tangan adalah Sanusi, Agus Rahardjo tidak mau menjawab.

Agus mengaku tidak hafal nama-nama pihak yang ditangkap tangan KPK Kamis malam.

"Saya sudah dilapori, nama saya enggak hafal. Tunggu konpers saja," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com