Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kisruh Reklamasi, Pengumpulan Data KTP oleh "Teman Ahok" Tetap Stabil

Kompas.com - 11/04/2016, 11:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diterpa masalah reklamasi di Jakarta Utara. Meskipun yang menjadi target tangkap tangan KPK adalah anggota Balegda DPRD DKI Mohamad Sanusi, tetapi Ahok (sapaan Basuki) tetap terkena imbas.

Sebab, raperda terkait reklamasi yang sedang dibahas Balegda merupakan usulan eksekutif. Selain itu, staf pribadi Ahok yang bernama Sunny Tanuwidjaja juga dicegah ke luar negeri terkait kasus ini.

Organisasi nelayan pun bersuara mempertanyakan izin reklamasi yang dikeluarkan Ahok dikaitkan dengan raperda yang bermasalah. Semua masalah itu terjadi menjelang Pilkada DKI 2017.

Bagi Ahok, persiapannya menghadapi pilkada berbeda dari bakal cagub lainnya karena niatnya maju melalui jalur perseorangan. Dia membutuhkan banyak data KTP warga DKI sebagai syarat ke KPU.

Sebuah komunitas bernama "Teman Ahok" membantu Ahok untuk mengumpulkan KTP. Penggagas Teman Ahok, Singgih Widyastomo, mengatakan, semua masalah yang sedang terjadi tidak memengaruhi proses pengumpulan KTP.

"Kami enggak melihat sama sekali pola penurunan karena beberapa kasus yang sedang ramai sekarang," ujar Singgih kepada Kompas.com, Senin (11/4/2016).

Singgih mengatakan, proses yang mereka lakukan masih berjalan baik dan stabil. Tidak ada penurunan atau kenaikan signifikan saat Ahok diterpa masalah. Bahkan, Teman Ahok sudah berhasil memenuhi syarat minimum KTP untuk Ahok, tepat pada hari digusurnya kawasan Pasar Ikan.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun Teman Ahok, jumlah KTP yang berhasil mereka kumpulkan sampai siang ini adalah 533.420. Batas minimum untuk bisa maju sebagai calon independen adalah 532.213 data KTP. (Baca:

Kompas TV Para Relawan Cagub DKI Adu Strategi


"Teman Ahok": Hari Ini Syarat Dukungan Data KTP untuk Ahok-Heru Terpenuhi)

Sebagai bentuk syukur atas pencapaian itu, Teman Ahok pun mengundang masyarakat melalui akun Facebook mereka untuk datang ke Markas Teman Ahok di Graha Pejaten.

Singgih mengatakan, proses pengumpulan data KTP menjadi lebih mudah setelah Ahok menyatakan akan maju lewat jalur independen dan berpasangan dengan Heru. Dulu, mereka hanya bisa mengumpulkan 100.000 data KTP dalam waktu tiga bulan.

Kini, mereka bisa meraih angka sebanyak itu dalam waktu satu minggu. Meski sudah mencapai batas minimum, Teman Ahok masih berjuang agar data KTP bisa mencapai 1 juta.

Dengan memperhatikan rata-rata pencapaian KTP setiap harinya, Singgih yakin target 1 juta KTP akan terpenuhi pada akhir Mei 2016.

"Pada bulan Mei akhir mudah-mudahan sampai 1 juta KTP, " ujar Singgih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com