Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razman: Puspita Tidak Disekap, Dia Sendiri yang Tidak Mau Pulang

Kompas.com - 11/04/2016, 15:37 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus penyekapan terhadap seorang pengusaha wanita bernama Puspita Widyasari (42) pada Senin (4/4/2016) lalu berbuntut panjang. Pasalnya, kuasa hukum dari keenam pelaku kasus tersebut, Razman Arif Nasution, membantah kliennya melakukan hal tersebut.

Razman mengatakan, Puspita yang menginginkan untuk tinggal di kantor milik kliennya selama empat hari. Langkah tersebut dipilih karena Puspita tidak bisa membayar utang sebesar Rp 620 juta kepada kliennya.

"Saya duga ini ada permainan keluarga Puspita. Seolah-olah ada penculikan, maka saya mau meluruskan ini tidak benar. Dia yang tidak mau pulang," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (11/4/2016).

Razman menjelaskan, awalnya Puspita membeli minyak solar sebanyak 100 kiloliter dengan harga Rp 620 juta kepada kliennya. Ia pun berjanji pada tanggal 2 April 2016 akan membayar uang muka sebanyak 30 persen, dan sisanya sebesar 70 persen akan dibayarkan menggunakan cek.

Namun, ternyata, uang muka tidak dibayarkan, dan cek yang diberikan oleh Puspita ternyata palsu. Oleh karena itu, kliennya menemui Puspita untuk meminta pertanggungjawaban. Puspita pun mengatakan, ia bersedia bertanggung jawab dan bersedia pula jika kasus tersebut diproses secara hukum. (Baca: Wanita Pengusaha Diculik dan Diancam Dikubur Hidup-hidup)

"Dia ternyata buat cek bodong. Jadi, pada tanggal 2 April, ada transaksi jual beli antara klien saya dan Puspita. Ada surat perjanjiannya. Ketika dimintai pertanggungjawaban, dia tidak bisa memenuhi. Jadi, tidak ada penculikan. Itu kemauan Puspita sendiri karena beliau belum membayar utang," ujarnya.

Untuk itu, Razman mengirimkan surat kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto untuk meminta gelar perkara khusus dalam kasus ini, dan meminta kliennya dibebaskan. Selain itu, ia juga akan melaporkan Puspita ke Mabes Polri atas kasus dugaan penipuan.

Sebelumnya, polisi menangkap enam pelaku yang diduga melakukan penyekapan terhadap seorang pengusaha bernama Puspita Widyasari (42). Mereka tertangkap di Jalan Kebun Bawang 7 Nomor 14, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (7/4/2016).

Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan, para pelaku diketahui berinisial AA (26), YR (43), AS (45), AM (39), RL (42), dan AH (34).

Kompas TV Diduga Terlilit Hutang, Pengusaha Muda Disekap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com