Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Lulung Selip Lidah Sebut Audit BPK Tidak Ada yang Tidak Bohong...

Kompas.com - 13/04/2016, 11:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung kembali selip lidah. Setelah sebelumnya menyebut uninterruptible power supply (UPS) dengan sebutan USB, Lulung kini menyebut audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak ada yang tidak bohong.

Peristiwa selip lidah itu terjadi saat Lulung sedang tampil live bersama Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri. Mereka tampil live pada acara Kompas Petang yang ditayangkan Kompas TV.

Lulung dan Febri terlibat perdebatan terkait permasalahan audit BPK yang menemukan indikasi kerugian negara pada pembelian sebagian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras.

"Sekarang pertanyaan saya, kalau menuduh seseorang itu tindak pidana ada korupsi, kita kan harus lihat ada perbuatan non-hukum ada kerugian negara."

"Sekarang kita tanya Pak Lulung, Pak Lulung punya enggak, bisa enggak terjadi kerugian negara di situ (pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras)?" tanya Febri kepada Lulung, dalam video yang diunggah oleh akun Pemprov DKI & Basuki TP (Ahok) - TyoJB di YouTube, Rabu (13/4/2016).

Lulung sempat diam sejenak.

"Oh iya, dong, sekarang begini, kita mau percaya sama BPK atau tidak? BPK itu lembaga audit yang berdasarkan undang-undang didirikan oleh negara."

"Sekarang audit BPK itu, itu tidak ada yang tidak bohong," kata Lulung dalam video berjudul "Keceplosan..!!! Haji Lulung Sebut Audit BPK Bohong, Terkait Kasus Dugaan Korupsi Sumber Waras".

Video ini sudah ditonton sebanyak 2.640 kali. Selip lidah ini juga mengundang banyak komentar dari netizen.

Pengguna akun averroes yan menyebut, "bisa jadi lagu tuh sama Eka (Eka Gustiwana). Laporan BPK itu tidak ada yang tidak bohong. Wkwkwk setelah UPS jadi USB.. Yang tercatat! :D."

"Wahahaha berarti bohong semua dong.. Gedubrak ngakak hahaha.." kata pengguna akun arycha paopao.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com