Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rustam Bertemu Ahok Kurang dari Semenit Saat Sampaikan Pengunduran Diri

Kompas.com - 26/04/2016, 14:36 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, sempat bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menyampaikan pengunduran dirinya, Senin (25/4/2016) kemarin. Pertemuan tersebut terjadi kurang dari satu menit di lobi Balai Kota, Jakarta.

"Cuma setengah menit paling ketemu. Pak Gubernur bisa pahami, ya sudah saya proses," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Agus Suradika saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa.

Agus saat itu ikut dalam pertemuan antara Rustam dan Ahok. Dalam amatannya, tak banyak pembicaraan antara keduanya, selain meminta maaf dan berterimakasih satu sama lain. Setelah itu, keduanya bersalaman dan pergi.

Agus mengungkapkan, alasan pertemuan singkat itu lantaran Ahok sudah mengerti dasar-dasar untuk menyikapi pengunduran diri tersebut.

"Beliau kan berpikir cepat, karena ada dasar regulasi mengatur," kata Agus.

Sebelum bertemu Ahok, Rustam datang ke ruangan Agus. Dalam pertemuan itu, Agus meminta Rustam untuk berpikir lagi soal niatnya mengundurkan diri.

Rustam menyampaikan bahwa dirinya sudah mempertimbangkan secara pribadi pilihannya.

"Beliau katakan mantap," kata Agus.

Mantan Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI itu kembali menanyakan kemantapan Rustam. Salah satunya dengan menanyakan apakah sudah istikharah.

"Beliau katakan sudah-sudah, mantap. Ya udah saya proses," kata Agus.

Pengunduran diri itu diajukan Rustam menyusul sindiran yang disampaikan Ahok kepadanya terkait banjir di Jakarta Utara dan penertiban permukiman liar di kolong Tol Ancol. Rustam juga dikatakan Ahok telah berada di pihak Yusril Ihza Mahendra, pakar hukum tata negara yang kini sedang mencari dukungan dari sejumlah partai politik agar diusung menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. (Baca: Alasan Rustam Effendi Mengundurkan Diri sebagai Wali Kota Jakarta Utara.)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com