Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Partai Akan Pilih Kandidat yang Mau Menang

Kompas.com - 28/04/2016, 14:43 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra menilai ada dua faktor yang bisa mempengaruhi partai politik untuk mengusung seorang kandidat menjadi calon gubernur.

Pernyataan tersebut dilontarkan Yusril saat ditanyakan mengenai kemungkinan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto mendukung kandidat karena kedekatan emosional. Kedua faktor tersebut yaitu elektabilitas dan visi yang sama dengan partai pengusung.

"Ini pendapat saya ya, pikiran saya bahwa ada dua ukuran, elektabilitas dan apakah orang tersebut sejalan dengan partai, jadi partai tentu mendukung orang yang mau menang, kalo kalah buat apa didukung, simpel aja," ujar Yusril di kantornya di Kota Kasablanka, Kamis (28/4/2016).

Yusril juga mempertanyakan, analisa dari pengamat yang menyebut bahwa Prabowo akan lebih memilih kandidat yang memiliki kedekatan dengan dirinya.

Seperti diketahui, dari tiga kandidat yang akan diusung Partai Gerindra, yakni Yusril, Sandiaga Uno, dan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsudin.

Sjafrie merupakan orang yang paling dekat dengan Prabowo, sama-sama memiliki latar belakang sebagai seorang tentara seperti Prabowo dan keduanya juga aktif di dunia militer pada masa yang sama. (Baca: Peluang Yusril Dipilih Prabowo Dinilai Paling Kecil jika Pertimbangkan Kedekatan )

Namun, pendapat tersebut menurut Yusril hanya pandangan satu orang pengamat saja, dan bisa berbeda jika ditanyakan ke pengamat lainnya.

"Pengamat memang bisa menganalisa, tapi namanya juga persepsi dari seorang pengamat yg lain bisa beda. Jadi apakah faktor kedekatan itu menjadi suatu faktor yang sangat penting, atau seperti kata Pak Prabowo, mana yang elektabilitasnya tinggi itu yang dirinya pilih," papar Yusril.

Yusril enggan mengomentari soal keputusan Prabowo, ia menyerahkan sepenuhnya hal itu pada Prabowo dan Partai Gerindra. (Baca: Yusril Akan Didukung Prabowo dalam Pilkada DKI 2017 jika...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com