Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Cari "Grand Design" Bangunan Hijau di Jakarta

Kompas.com - 18/05/2016, 11:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar lokakarya untuk mencari grand design bangunan hijau di Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengatakan bangunan hijau sangat penting untuk masa depan Jakarta.

"Kalau kita membangun gedung kan enggak hanya mikir kekuatan konstruksi bangunannya saja. Tetapi kita juga mikir bagaimana kebutuhan airnya, listriknya, jalan rayanya, dan bagaimana kebutuhan ruang terbuka hijaunya," ujar Djarot, saat memberikan sambutan dalam lokakarya tersebut di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (18/5/2016).

Djarot mengatakan konsep bangunan hijau sangat penting untuk diterapkan di gedung-gedung Jakarta. Hal ini melihat faktor penurunan tanah di Jakarta yang mencapai 10 cm tiap tahun. Belum lagi masalah naiknya permukaan air laut dan efek rumah kaca.

"Saya minta tolong betul. Tolong rumuskan yang bagus bagaimana kita ke depan dan gimana rencana aksinya. Karena yang kita kerjakan ini untuk kepentingan generasi mendatang," ujar Djarot.

Penentuan grand design bangunan hijau ini telah sesuai dengan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. Hal ini juga sesuai dengan Pergub No. 131 tahun 2012.

Melakui rencana aksi tersebut, penyelenggaraan bangunan hijau di Jakarta ditargetkan mendapatkan konversi energi, konversi air, dan penurunan emisi gas CO2 sebesar 30 persen pada tahun 2030.

Masing-masing kelompok dalam lokakarya ini terdiri dari berbagai pihak terkait. Seperti instansi pemerintahan, swasta, sampai akademisi dari perguruan tinggi. Setiap kelompok berdiskusi dan membuat kertas kerja yang nantinya akan dipaparkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Hal-hal yang didiskusikan oleh kelompok dalam lokakarya adalah mengenai kebijakan, peningkatan kapasitas, manajemen data, pemberdayaan masyarakat, pengawasan dan pengendalian, serta strategi komunikasi dan pengembangan jejaring.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com