Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Makin Kritis, Kapolri Minta Anggotanya Tidak Bertindak Sewenang-wenang

Kompas.com - 24/05/2016, 19:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jendral Badrodin Haiti meminta kepada seluruh jajaran kepolisian untuk bersikap lebih bijak dalam menanggapi perubahan di kalangan masyarakat Indonesia yang saat ini lebih kritis.

Pasalnya, di era kemajuan teknologi sekarang ini masyarakat lebih mudah melaporkan atau mendokumentasikan setiap tindak tanduk dari anggota polisi.

"Saya juga arahkan (Polisi) untuk menghadapi tantangan tugas ke depan untuk mengatasi satu perubahan di masyarakat," ujar Badrodin di Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/5/2016).

Badrodin menambahkan masyarakat saat ini sudah transparan dan lebih kritis. Hal itu karena mayoritas masyarakat kini telah menggunakan telepon seluler canggih, dengan begitu mereka dapat dengan mudah mengakses informasi ataupun menyebarkan informasi melalui media massa maupun media sosial.

Untuk itu, Badrodin meminta jajaran kepolisian untuk lebih bijak dalam menanggapi setiap permasalahan yang ada di lapangan saat bertugas.

"Artinya setiap sikap dan perilaku Polri setiap saat bisa didokumentasikan, karena itu kita berupaya pemolisian kita juga harus berubah. tidak boleh memakai gaya lama," ucapnya. (Baca: Tak Terima Akan Ditilang, Pengendara Motor Mengaku "Anggota" Keroyok Polisi)

Badrodin mencontohkan dari kasus Polisi Lalu Lintas di Ciputat. Menurutnya itu hal biasa saat menggelar razia dan ada warga yang tidak senang karena ditilang. Namun, saat masuk ke media sosial dan ditanggapi oleh ribuan masyarakat kasus tersebut menjadi besar.

"Sikap yang mengedepankan kewenangan kewenangan itu merupakan yang harus dibenahi, nah itu satu contoh perubahan kecil yang harus kita antisipasi dan harus mengingatkan ke seluruh jajaran Polri," kata Badrodin.

Maka dari itu, Badrodin mengingatkan kepada seluruh jajaran kepolisian agar dalam menjalankan tugasnya tidak sewenang-wenang. Namun, mengenai penegakan hukum harus tetap ditegakkan.

"Sikap dan perilaku harus menyesuaikan, tidak sewenang-wenang. kalau tentang penegakkan hukum ya harus. kita harus tegakkan, enggak ada kompromi," ujarnya. (Baca: Cerita Polisi Saat Razia, Mulai dari Dipukul, Menghadapi Air Mata Perempuan, hingga Kerabat Atasan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com