Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lumpur di Sungai di Pademangan Timur Mulai Dikeruk

Kompas.com - 02/06/2016, 22:10 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sungai di daerah Pademangan Timur, Jakarta Utara, kini sudah mulai tertata rapi. Sampah-sampah yang sebelumnya mengapung di badan sungai kini sudah jarang terlihat.

Dari pantauan Kompas.com, di sungai yang menjadi lokasi blusukan pertama Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur DKI ini, sampah mulai berkurang, dan endapan lumpur yang menumpuk di dasar sungai secara bertahap mulai dikeruk. Sebuah ekskavator berukuran kecil didatangkan untuk mengeruk lumpur di sepanjang sungai.

Seorang warga Pademangan Timur, Oman, mengatakan, pengerukan tersebut sudah mulai sejak Senin (30/5/2016). Petugas dari Dinas Tata Air dibantu penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU) mulai mengeruk dari pukul 08.00 hingga 16.00. 

"Sudah dari kemarin saya lihat dibersihkan. Ada yang mengeruk, ada juga yang mengangkut lumpurnya. Ya tetapi enggak semua lumpur diangkat. Mungkin besok lagi dikerjakan," ujar Oman.

Di pinggir sungai, masih terlihat puluhan tumpukan karung putih berisi lumpur yang belum diangkut oleh petugas kebersihan. Namun, kondisi Sungai Pademangan Timur saat ini jauh berbeda dengan kondisi saat Kompas.com mendatangi sungai itu pada 23 Mei lalu.

Sebelumnya, kondisi sungai sangat kotor, bau, dan banyak sampah. Warga yang tinggal di sekitar sungai itu mengeluh. Jika musim hujan, maka daerah tersebut dipastikan banjir.

Joko Widodo saat blusukan ke tempat ini pada 16 Oktober 2012 lalu juga meminta pihak kelurahan segera membersihkan kali tersebut. Dia meminta pihak Dinas Pekerjaan Umum DKI saat itu untuk membantu pembersihan.

Kompas.com/David Oliver Purba Tumpukan sampah serta endapan lumpur menyebabkan sungai berwarna hitam di Pademangan Timur, Jakarta Utara. Foto diambil pada 23 Mei 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com