Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Diizinkan Makan di Depan Orang yang Berpuasa

Kompas.com - 13/06/2016, 11:41 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, penutupan tempat makan pada siang hari selama bulan Ramadhan dengan alasan toleransi merupakan hal yang tidak tepat. Menurut dia, umat Muslim tidak akan batal puasa hanya karena melihat orang lain makan.

Ahok bercerita tentang pengalamannya makan siang di depan sejumlah profesor beberapa hari lalu. Ahok mengatakan, para profesor itu mengundang dia dan menyediakan makan siang untuknya meski sebagai tuan rumah mereka sedang berpuasa.

"Saya tanya waktu saya diundang, 'Eh lu ngundang gue pas jam makan siang. Lu orang kan pada puasa nih, gue makan dulu kalau pukul 12.00 WIB. Kita ketemu pukul 13.00 WIB saja," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin  (13/6/2016).

"Terus dia jawab apa, tahu enggak? 'Kami sediakan makan siang di rumah'," kata Ahok.

Saat menghadiri undangan tersebut, Ahok mengatakan dia duduk satu meja dengan profesor-profesor yang mengundangnya. Mereka semua berpuasa dan duduk di kanan dan kiri Ahok. Ahok yang berada di tengah-tengah mereka diizinkan makan dengan leluasa.

Ahok mengatakan, mereka menghargai orang yang tidak berpuasa.

"Aku tanya, 'Aku enggak apa-apa nih makan?' Kata mereka, justru kami menghormati yang tidak puasa, dia bilang yang puasa dapat pahala kok," ujar Ahok.

Komentar Ahok itu terkait dengan video tentang razia warung makan di Serang, Banten, yang disiarkan Kompas TV pada akhir pekan kemarin. Video tersebut menjadi viral. Dalam video itu, para petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang merazia warung nasi milik Saeni yang buka pada siang hari.

Satpol PP menyita semua makanan yang ada di warung Saeni. Semuanya dibungkus tanpa tersisa. Saeni hanya bisa menangis.

Kompas TV Tindakan Satpol PP Serang Dapat "Perhatian"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com