Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini Penjualan Timun Suri dan Labu di Pasar Induk Kramatjati Menurun

Kompas.com - 15/06/2016, 13:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Timun suri umumnya banyak dicari di bulan Ramadhan untuk kebutuhan hidangan berbuka puasa. Namun, peminat timun suri di Pasar Induk Kramatjati tahun ini menurun.

Mance (34) pedagang timun suri di Pasar Induk Kramatjati mengaku, penjualan tahun ini menurun drastis.

"Sekarang lebih menurun, cukup drastis ya," kata Mance saat berbincang dengan Kompas.com, di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (15/6/2016).

Padahal, empat hari pada puasa pertama permintaan timur suri menurutnya tinggi. Bahkan harga sempat naik sampai Rp 7.000 per kilogram. Selama itu tiap hari dirinya bisa menjual sampai 2 ton timun suri.

"Sekarang enggak menentu, hitungan kuintal saja enggak sampai ton. Harga juga sudah turun sekilo Rp 4.000 sampai Rp 4.500," ujar Mance.

Dirinya mengatakan, menurunnya permintaan karena faktor cuaca. Selain itu pula karena kebijakan berdagang di pinggir jalan yang aturannya sekarang ketat.

"Kadang di pinggir jalan orang jualan sekarang kan dioprek-oprek, enggak (bebas) seperti dulu. Kalau sampai diangkutin jualannya kan kasihan," ujar Mance.

Prediksinya, tahun ini selama bulan puasa penjualan hanya akan menyentuh 15 ton. Padahal tahun lalu laku sampai 40 ton timun suri selama bulan Ramadhan.

Sementara itu, hal yang sama juga terjadi pada penjualan Labu Parang. Sepekan setelah puasa pertama, penjualan labu yang biasa digunakan untuk bahan kolak dan kue itu jatuh.

"Kalau seminggu awal puasa sih sehari dua ton bisa. Tapi sekarang sehari mau laku satu ton juga berat," keluh Andi (30), pedagang Labu Parang.

Sepinya penjualan menurutnya karena pembeli di luar juga belum cepat laku. "Buah ini kan tahan lama, ya mungkin mereka juga masih ada stok," ujar Andi.

Kompas TV Ramadhan Tiba, Pedagang Timun Suri Bahagia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com