Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lift Jatuh di RS Fatmawati Diduga karena "Brake" Rusak

Kompas.com - 20/06/2016, 12:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak manajemen Rumah Sakit Fatmawati membantah jatuhnya lift dari lantai empat yang melukai lima orang di rumah sakit tersebut karena kelalaian.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, dugaan sementara, lift pengunjung itu jatuh karena sistem brake yang bermasalah.

Mulanya, kejadian lift jatuh tersebut diduga karena kabel sling atau kabel penyangganya putus.

Namun, Direktur Utama RS Fatmawati dr Andi Wahyuningsih Attas memastikan bahwa sling dalam kondisi baik.

"Investigasi sementara, semua sling aman. Kelihatannya ini karena brake-nya mengalami gangguan sehingga lift berhenti cukup waktu," ujar Andi, Senin (20/6/2016).

Andi menuturkan bahwa lift nomor dua di Gedung Teratai RS Fatmawati, pada Minggu (19/6/2016) pukul 11.30, dinaiki 12 pengunjung di lantai empat.

Sampai di lantai tiga, tujuh pengunjung keluar lift. Tersisa lima orang yang merupakan ibu-ibu dari Perumahan Bukit Cimanggu City, Bogor, yang selesai membesuk di rumah sakit tersebut.

Ketika lift menutup di lantai tiga, tiba-tiba lift anjlok perlahan ke lantai satu dengan ketinggian lebih kurang 16 meter sampai pintu terbuka.

Para pengunjung di dalamnya jatuh dan mengalami luka-luka. Empat orang mengalami luka ringan, dan satu orang bernama Etti Tri Ratno (72) mengalami retak pada tulang betis.

"Kalau jatuh putus sling mestinya fraktur tulang belakang. Hanya ibu itu retak tertindih temannya, dan usianya sudah 72 tahun," kata Andi.

(Baca juga: Lift Jatuh di RS Fatmawati, Satu Orang Alami Retak Kaki)

Ia sempat menyebut bahwa jatuhnya lift juga disebabkan beban yang melebihi kapasitas. Lift diketahui memiliki kapasitas dua orang.

"Seperti yang kita ketahui, orang Indonesia sukanya desak-desakan. Kemarin satu orang sempat dia keluar terus masuk lagi, main-main. Padahal, sudah kami siapakan empat lift untuk pengunjung," ujar dia.

Adapun pengelola lift diketahui adalah PT MDS. Pihak kepolisian saat ini masih meminta keterangan terkait pemeliharaan lift.

Pihak RS Fatmawati memastikan bahwa lift tidak menunjukkan adanya masalah saat pengecekan terakhir pada bulan lalu.

Hari ini, seluruh lift pun diperiksa kembali untuk memastikan tidak adanya masalah.

"Ya bisa kami lihat kalau itu teknis, dari kesalahan pemeliharaan, kami bisa mengevaluasi pihak ketiga ini. Kalau itu pasti," kata dia.

Kompas TV Lift RS Anjlok, 4 Luka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com