Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok dan Djarot Diharapkan Tetap Kompak Selama Sisa Masa Jabatan

Kompas.com - 22/06/2016, 20:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, saat rapat paripurna istimewa HUT ke-489 Kota Jakarta di Gedung DPRD DKI, Rabu (22/6/2016).

Tjahjo juga meminta agar Ahok dan Djarot tetap menjaga kekompakan hingga akhir masa jabatan keduanya pada Oktober 2017.

Para anggota DPRD menanggapi positif sindiran itu. Menurut mereka, sudah seharusnya Ahok dan Djarot bersikap profesional walaupun nantinya mungkin bertarung di dua kubu berbeda saat pemilihan kepada daerah (pilkada) 2017.

Ahok dan Dajrot masih harus menyelesaikan masa jabatannya selama sekitar delapan bulan.

"Pilkada kan Februari 2017, pendaftaran September 2016. Mau bersatu lagi atau berpisah pencalonannya harus tetap kompak sampai akhir masa jabatan," kata Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana.

Hal senada juga dilontarkan anggota Komisi A, Gembong Warsono. Ia menilai ucapan Tjahjo berisi permintaan agar nantinya tak perlu ada pejabat Kemendagri yang ditunjuk menjadi pejabat sementara gubernur.

"Permintaannnya supaya tidak ada penjabat, karena masa jabatannya kan masih ada. Jadi tidak perlu ada penjabat dari kemendagri," ujar Gembong.

Tjahjo menyebut, kehadirannya dalam rapat paripurna istimewa HUT Kota Jakarta tahun ini merupakan yang kedua kalinya di era Ahok-Djarot.

"Tanpa terasa saya sudah dua kali menghadiri sidang istimewa paripurna. Tahun kemarin saya diapit Saudara Gubernur dan Wakil Gubernur. Saya di tengah, suasananya begitu hangat. Tahun ini masih didampingi Gubernur dan Wakil Gubernur yang sama, suasananya masih hangat walau AC di ruangan ini dingin," kata Tjahjo.

Ahok dan Djarot memiringkan tubuh mereka ke arah Tjahjo. Mereka berdua tersenyum dan tertawa mendengar sambutan Tjahjo. Begitupun dengan lima pemimpin DPRD DKI yang duduk sejajar dengan podium Tjahjo.

"Mudah-mudahan tahun depan suasanya tetap hangat. Soal siapa yang jadi Gubernur dan Wakil Gubernur, terserah," ujar Tjahjo.

Ahok diketahui sudah memutuskan menggandeng Heru Budi Hartono sebagai calon wakilnya untuk bertarung di Pilkada mendatang lewan jalur independen. Sampai sejauh ini, mereka masih menyatakan akan maju melalui jalur independen. Sementara itu, Djarot yang merupakan kader PDI Perjuangan masih menunggu keputusan resmi dari partainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com